Sukses

Menteri Rini Resmikan Gedung Baru Kementerian BUMN

Menteri Rini resmikan gedung Kementerian BUMN yang memiliki penampilan baru.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Minggu sore ini meresmikan Gedung Kementerian BUMN yang tampak luarnya (fasad) rampung diperbaharui.

Pada kesempatan yang sama, turut dilakukan seremonial groundbreaking BUMN Center yang akan dibangun di Komplekw Gedung Kementerian BUMN.

Acara ini dihadiri pejabat Kementerian BUMN dan direksi perusahaan BUMN.  Antara lain, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani hingga Firektur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo.

Pada 2019 yang juga menjadi ulang tahun ke-21 Kementerian BUMN, Menteri Rini menilai BUMN masih punya tugas besar untuk bisa mensejahterakan bangsa.

"Kita sebetulnya masih diberi tugas panjang dan besar dalam rangka bina dan kelola BUMN untuk tingkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Pada 2003 kita punya UU BUMN yang menekankan BUMN dibentuk untuk dorong pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran rakyat," ungkapnya dalam kata sambutan, Minggu (5/5/2019).

Terkait pembentukan BUMN Center, ia menyatakan, total akan ada lahan seluas 4 hektare (ha) dengan jumlah space available sebesar 117 ribu meter persegi.

"Nanti rencananya, sebelah kiri-kanan (komplek) akan dibuat gedung oleh Danareksa dan Telkom, dan akan menjadi BUMN center. Ini diharapkan bisa melanjutkan komitmen kita untuk bisa jadi one family," sebutnya.

"Tujuan utamanya adalah kita punya BUMN center, pemilik utamanya tetap satu, negara, yakni rakyat Indonesia, sehingga kita punya tanggung jawab dalam melakukan apapun. Itu harus tanggung jawab, transparan dan accountable," dia menambahkan.

Dia melanjutkan, keberpihakan BUMN kepada rakyat ditunjukan dengan adanya program BUMN Hadir Untuk Negeri. "Kita betul-betul bisa mewujudkan tagline BUMN Hadir Untuk Negeri dengan membantu seluruh masyarakat Indonesia dengan program pangan murah, solar murah, program padat karya tunai, dan lain-lain," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Holding BUMN Perbankan Tetap Ditargetkan Berdiri 2019

 Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pembentukan holding perbankan tetap dilakukan tahun ini, meski ada revisi dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Deputi Bidang Usaha, Jasa Keuangan, Jasa Survei Dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, kajian pembentukan holding BUMN perbankan sedang dalam proses finalisasi, setelah mendapat masukan dari KSSK untuk merevisi beberapa konsep, dalam diskusi dengan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).

"Sudah kita revisi lagi tentang masukan dari KKSK Kemenkeu, OJK dan BI dan kita mau diskusi lagi dengan tim salah satunya KKSK itu," ‎kata Gatot, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada April lalu. 

Gatot mengungkapkan, masukan tersebut diantaranya mengenai efisiensi setelah holding BUMN perbankan terbentuk. Dia pun mengklaim, ‎sebelum holding BUMN perbankan terbentuk sudah menghasilkan efisien berupa penerapa ATM Link.

"Jadi holding pasti ada efisiensi dan kita bisa seperti yang kita lakukan bersana ATM Link saja itu kan sudah efisiensi bagus. Belum holding saja sudah ada efisiensi di masing-masing," tuturnya.

Gatot melanjutkan, setelah holding terbentuk efisiensi akan tercipta kembali, yaitu dengan sinergi jaringan teknologi informatika antar empat bank BUMN dan BUMN keuangan. "Nanti kalau holding jadi itu nanti IT kita akan kita remapping under empay bank yang ada," tambah Gatot.

Gatot menyebutkan, BUMN keuangan yang akan digabungkan dalam satu sistem informatikanya adalah PT Permodalan Nasional Madani (Persero), PT Pegadaian (Persero) dan Bahana"Termasuk yang non banknya salah satunya kan PNM, Pegadaian, Bahana," tandasnya

3 dari 3 halaman

Menteri Rini: BUMN Harus Diturunkan kepada Cucu dan Cicit Kita

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno berharap presiden terpilih nanti dapat memajukan BUMN.

Dia menuturkan, BUMN sebagai tanggung jawab bersama harus dikelola secara profesional dan dipelihara kesehatanya.

"BUMN itu korporasi tetapi dimiliki negara, berarti dimiliki kita semua. Jadi kita punya tanggung jawab bahwa BUMN harus bisa diturunkan ke anak cucu dan cicit kita," ujar dia 

Selain itu, dia berpesan, BUMN harus dapat mencetak untung dan dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kita harus jaga kesehatan BUMN, bisa mencetak keuntungan dan tidak lupa berdasarkan undang-undang BUMN. BUMN harus bisa mendorong perekonomian nasional, bisa membantu masyarakat berperekonomian lemah," tutur dia.

"Jadi kalau BUMN punya tanggung jawab lebih, karena kita milik negara, milik rakyat," ia menambahkan.