Liputan6.com, Jakarta Memasuki Ramadan 1440 H sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan. Tak hanya sejumlah harga sayuran yang naik, namun telur ayam dan daging ayam juga merangkak naik.
Silvi (22), salah seorang pedagang telur di Pasar Kwitang Dalam, Jakarta Pusat menyebutkan, harga telur ayam memang sudah melonjak sejak satu pekan ke belakang.
"Sekarang harganya Rp 26 ribu (per kg), naik udah semingguan. Harga normalnya sih Rp 22 ribu (per kg)," jelas dia kepada Liputan6.com, Senin (6/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Melonjaknya harga juga untuk produk telur lain seperti telur ayam kampung dan telur asin. Silvi menjual telur ayam kampung biasa Rp 2.500 per butir, naik dari harga sebelumnya Rp 2.200. Sementara telur ayam kampung omega ditawarkannya Rp 2.800 per butir dari harga semula Rp 2.500.
"Kalau telur asin sekarang Rp 3.500 (per butir), udah lama naiknya. Tadinya sekitar Rp 3.000 (per butir)," sambung Silvi.
Sama seperti telur ayam, Ainun (62) salah seorang penjual daging ayam potong di Pasar Kwitang Dalam. Dia melaporkan, harga daging ayam juga telah naik sejak 3 hari terakhir. Ini terjadi lantaran harga jual di pihak penyetornya sudah mengalami peningkatan.
"Ayam fillet sekilo Rp 55 ribu. Naik udah 3 hari. Tadinya Rp 40 ribu. (Bagian) sayap Rp 35 ribu (per kg). Tadinya Rp 32 ribu. Sama, udah 3 hari juga. Ini udah naik dari penyetornya ya," tuturnya.
Saksikan video terkait di bawah ini
Bulog Akui Harga Telur Ayam Sulit Dikendalikan
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebut ada beberapa komoditas pangan yang dianggap harganya sulit untuk dikendalikan pada saat Ramadhan dan Lebaran. Salah satunya yakni harga telur ayam.
"Saya bilang kemungkinan agak susah telur ya telur ayam," kata Buwas saat ditemui di Jakarta, Minggu (5/5/2019).
Meski sulit dikendalikan namun pihaknya telah memiliki sejumlah cara untuk menekan harga telur ditingkat pasar. Salah satunya dengan menggandeng para peternak ayam petelur untuk lakukan operasi pasar.
"Kita sudah berusaha karena kan peternak-peternak ayam petelur sudah siap juga sebetulnya. Kita sudah kerja sama kepada para peternak dengan petelur ayam dan perusahan besar petelur sudah siap. Kita sudah membeli untuk operasi pasar," katanya.
Di samping itu, Mantan Kepala BIN ini juga memastikan bahwa ketersedian stok bahan komoditas pangan lainnya terjamin. "Gula aman. daging ayam stok banyak, daging kerbau kita banyak," ujar pemimpin Bulog.
Â
Advertisement
Stok Beras
Sebelumnya, Buwas juga memastikan memastikan ketersediaan beras selama bulan Ramadan aman, bahkan hingga akhir tahun stok beras masih stabil.
"Kalau beras saya jamin Insya Allah sampai akhir tahun ini tidak akan ada impor, gitu loh. Nanti saya buktikan," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan
Dia menyebut, hingga saat ini tercatat sudah ada 2,1 juta ton beras di gudang Bulog. Tidak menutup kemungkinan stok beras terus bertambah bila petani di sejumlah daerah di Tanah Air memanen padi.
"Ya pasti lah. Sampai sekarang beras kita enggak keluar tapi menyerap terus jadi nambah-nambah," ujarnya.