Sukses

BI Buka Layanan Penukaran Uang untuk Lebaran Mulai 13 Mei

Layanan penukaran uang yang disediakan Bank Indonesia (BI) untuk warga Jakarta akan digelar di Monas pada 13 Mei 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Layanan penukaran uang yang disediakan Bank Indonesia (BI) untuk warga Jakarta akan digelar di Monas pada 13 Mei 2019.

Tanggal tersebut dipilih dengan pertimbangan masyarakat sudah memperoleh Tunjangan Hari Raya (THR).

Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi mengatakan, layanan penukaran uang di Monas hanya berlangsung selama 12 hari yakni sampai 25 Mei. Uang tunai yang disediakan di Monas sebesar Rp 14,8 miliar

"Jadi kalau sudah ada orang yang sudah menerima tunjangan hari raya (THR), silakan tukarkan uang di sana," kata dia, di kantornya, Jumat (10/5/2019).

Namun, warga tidak perlu khawatir tidak kebagian menukar uang di Monas. Sebab layanan penukaran uang akan berlanjut namun di lokasi berbeda yakni Museum BI dari 24 Mei hingga 8 Juni. Di Musem BI, uang tunai yang disiapkan tidak sebanyak di Monas, yakni hanya Rp 7,8 miliar.

BI membatasi jumlah penukaran uang hanya sebesar Rp 3,9 juta per orang dengan beberapa paket pecahan uang yang dapat dipilih.

Ini bertujuan agar uang tidak berkonsentrasi pada satu orang tertentu dan kemudian disalahgunakan. Misalnya, untuk dijual kembali.

"Dan nanti mereka yang telah menukar uang akan diberi tanda, seperti tanda tinta seperti setelah pemilihan umum," ujar dia.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyiapkan layanan penukaran uang di 2.900 titik penukaran di seluruh Indonesia termasuk di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil) terhitung mulai dari 13 Mei sampai 1 Juni 2019.

Kegiatan yang mengambil tema "Rupiah Untuk Negeri: Titik Sinergi Bank Indonesia dan Perbankan Melayani Negeri" dilakukan dengan membuka kegiatan kas keliling di titik keramaian, kantor perbankan dan instansi lain termasuk di jalur mudik.

 

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

BI Siapkan Uang Tunai Rp 217,1 Triliun Saat Ramadan dan Lebaran 2019

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang kartal pada Ramadan dan Idul Fitri 2019 sebesar Rp 217,1 triliun.

Deputi Gubernur, Rosmaya Hadi menyebutkan, angka kebutuhan uang tunai tersebut tumbuh 13,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu (yoy).

"Kenaikan ini dalam rangka mengantisipasi kebutuhan pada libur panjang serta kenaikan gaji dan pembayaran THR ASN maupun pegawai swasta," kata dia di kantornya, Jumat, 10 Mei 2019.

Dia menuturkan, kenaikan kebutuhan uang (outflow) pada 2019 diperkirakan terjadi di seluruh satuan kerja (satker) kas dengan outflow tertinggi di daerah Jabodetabek sebesar Rp 51,5 triliun.

Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang hanya di tempat resmi. Hal tersebut untuk mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang.

"Masyarakat diimbau agar selalu memperhatikan ciri keaslian rupiah dengan dilihat, diraba dan diterawang serta cara merawat rupiah dengan lima Jangan (Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi)," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Siapkan 2.900 Titik Layanan

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyiapkan layanan penukaran uang pada 2.900 titik penukaran di seluruh wilayah Indonesia. Itu termasuk di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil) terhitung mulai dari tanggal 13 Mei-1 Juni 2019

Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan, layanan ini merupakan sinergi Bank Indonesia dengan perbankan untuk memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat selama periode Ramadan/Idulfitri 1440 H.

"Kegiatan ini mengambil tema ”Rupiah Untuk Negeri: Titik Sinergi Bank Indonesia dan Perbankan Melayani Negeri” dilakukan dengan membuka kegiatan kas keliling di titik keramaian, kantor perbankan dan instansi lain termasuk di jalur mudik," jelas dia di Jakarta, Jumat, 10 Mei 2019.

Dia menambahkan, BI siap untuk melayani kebutuhan masyarakat dan menyiapkan strategi pemenuhan uang rupiah melalui kebijakan distribusi uang dan layanan kas yang prima.

Adapun strategi internal BI untuk kesiapan layanan penukaran uang mudik ini ialah mengoptimalkan pengolahan uang di seluruh satker kas, dan menjaga ketersediaan kas secara nasional serta melakukan distribusi uang serta layanan kas di seluruh wilayah Indonesia.

Kemudian mengoptimalkan peran kas titipan dan kas keliling dalam melakukan distribusi uang serta memperkuat komunikasi yang efektif terkait kesiapan BI dalam menghadapi Ramadan/IdulFitri 1440 H.

Sedangkan strategi eksternal BI adalah memperluas titik penukaran melalui kerjasama perbankan di titik keramaian, mengintensifkan kerjasama dengan penyedia jasa transportasi dan menghimbau perbankan/PJPUR untuk mengoptimalkan pengolahan uang dan menjaga ketersediaan ATM dengan kualitas yang baik.