Sukses

Awal Pekan, Harga Telur Ayam Stabil Rp 26 Ribu per Kg

Memasuki awal pekan ini, harga telur di pasar tradisional seperti di Pasar Kwitang Dalam, Jakarta, terpantau masih stabil.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki awal pekan ini, harga telur di pasar tradisional seperti di Pasar Kwitang Dalam, Jakarta, terpantau masih stabil. Harga jualnya belum beranjak dari kisaran Rp 26 ribu per kg.

Silvi (22) salah seorang pedagang telur di Pasar Kwitang dalam menyatakan, kestabilan harga komoditas telur seperti telur ayam dalam negeri ini didukung lancarnya pasokan barang dari pihak penyalur atau agen. 

"Telur ayam masih Rp 26 ribu, belum berubah. Harga biasanya tergantung (pasokan) dari agen. Ini masih lancar," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (13/5/2019).

Stabilitas harga juga turut dirasakan produk telur lainnya, termasuk telur ayam kampung, telur bebek, dan telur puyuh.

"Telur ayam kampung masih sama, Rp 2.500 (per butir). Telur bebek Rp 3.000 (per butir). Telur puyuh juga sama, masih Rp 40 per kg," ujar Silvi.

Di lain sisi, tingginya harga telur ini rupanya masih sedikit dikeluhkan oleh Maryanto (43), seorang penjual telur di pasar yang sama. Dia mengatakan, harga telur yang normal saat ini cenderung masih lebih tinggi dibanding sebelumnya.

"Sekarang memang (harga telur ayam dalam negeri( Rp 26 ribu per kg. Padahal telur normalnya Rp 24 ribu (per kg) kayak sebelum puasa. Jadi sekarang telur itu enggak mungkin Rp 22 ribu (per kg) lagi," paparnya.

Sementara untuk komoditas telur lainnya, Maryanto melanjutkan, harganya pun masih belum banyak berubah sejak beberapa hari terakhir.

"Masih pada sama. Telur ayam kampung Rp 2.400 per butir. Lagi turun dari Rp 2.500. Udah sekitar 2-3 hari. Telur puyuh juga normal, masih Rp 36 ribu per kg," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Harga Telur pada Awal Pekan Lalu

Sebelumnya, memasuki Ramadan 1440 H sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan. Tak hanya sejumlah harga sayuran yang naik, namun telur ayam dan daging ayam juga merangkak naik.

Silvi (22), salah seorang pedagang telur di Pasar Kwitang Dalam, Jakarta Pusat menyebutkan, harga telur ayam memang sudah melonjak sejak satu pekan ke belakang.

"Sekarang harganya Rp 26 ribu (per kg), naik udah semingguan. Harga normalnya sih Rp 22 ribu (per kg)," jelas dia kepada Liputan6.com, Senin, 6 Mei 2019.

Melonjaknya harga juga untuk produk telur lain seperti telur ayam kampung dan telur asin. Silvi menjual telur ayam kampung biasa Rp 2.500 per butir, naik dari harga sebelumnya Rp 2.200. Sementara telur ayam kampung omega ditawarkannya Rp 2.800 per butir dari harga semula Rp 2.500.

"Kalau telur asin sekarang Rp 3.500 (per butir), udah lama naiknya. Tadinya sekitar Rp 3.000 (per butir)," sambung Silvi.

Sama seperti telur ayam, Ainun (62) salah seorang penjual daging ayam potong di Pasar Kwitang Dalam. Dia melaporkan, harga daging ayam juga telah naik sejak 3 hari terakhir. Ini terjadi lantaran harga jual di pihak penyetornya sudah mengalami peningkatan.

"Ayam fillet sekilo Rp 55 ribu. Naik udah 3 hari. Tadinya Rp 40 ribu. (Bagian) sayap Rp 35 ribu (per kg). Tadinya Rp 32 ribu. Sama, udah 3 hari juga. Ini udah naik dari penyetornya ya," tuturnya

 

3 dari 3 halaman

Bulog Akui Harga Telur Sulit Dikendalikan

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebut ada beberapa komoditas pangan yang dianggap harganya sulit untuk dikendalikan pada saat Ramadhan dan Lebaran. Salah satunya yakni harga telur ayam.

"Saya bilang kemungkinan agak susah telur ya telur ayam," kata Buwas saat ditemui di Jakarta, Minggu, 5 Mei 2019.

Meski sulit dikendalikan namun pihaknya telah memiliki sejumlah cara untuk menekan harga telur ditingkat pasar. Salah satunya dengan menggandeng para peternak ayam petelur untuk lakukan operasi pasar.

"Kita sudah berusaha karena kan peternak-peternak ayam petelur sudah siap juga sebetulnya. Kita sudah kerja sama kepada para peternak dengan petelur ayam dan perusahan besar petelur sudah siap. Kita sudah membeli untuk operasi pasar," katanya.

Di samping itu, Mantan Kepala BIN ini juga memastikan bahwa ketersedian stok bahan komoditas pangan lainnya terjamin. "Gula aman. daging ayam stok banyak, daging kerbau kita banyak," ujar pemimpin Bulog.