Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Nasinal Madani (Persero) (PNM) mentargetkan Nasabah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) tembus 6 juta orang pada akhir tahun ini. Angka itu naik pesat dari jumlah target sebelumnya yakni di kisaran 4 juta nasabah.
Sampai April 2019, PT PNM berhasil mengumpulkan sekitar 4,5 juta nasabah. Hal ini pun mendorong perseroan agar merevisi target mereka tahun ini menjadi 6 juta orang.
Advertisement
Baca Juga
"Itu 4,5 juta sebenarnya target tahun 2019. Target Mekaar sekitar 6 juta untuk tahun ini, semula 4,5 juta. Karena beberapa pertimbangan dan permintaan stakeholder, menurut kami layak kami revisi jadi sekitar 6 juta," ujar Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi dalam acara buka bersama, Rabu (15/5/2019) di Jakarta.
Tidak hanya jumlah nasabah Mekaar yang berkembang, aset perseroan pun melesat tinggi. Komisaris Utama PT PNM Agus Muharram menyebut aset perseroan saat ini sudah menembus Rp 20,4 triliun.
"Modal awal hanya Rp 300 miliar, mungkin BUMN, bank lain, jauh lebih besar. Sekarang asetnya Rp 20,4 triliun," ujar Agus yang juga menyebut kredit macet program Mekaar amat kecil, yaitu di bawah 1 persen.
Â
Hadir di 5.000 Kecamatan
Hingga saat ini Mekaar sudah hadir di hampir seluruh provinsi Indonesia dan sekitar 5.000 kecamatan. Provinsi yang belum mendapat kehadiran Mekaar hanya tinggal Maluku Utara.
Arief Mulyadi menargetkan setelah Lebaran 2019 maka Mekaar akan hadir di provinsi tersebut. Sebab, ia menjelaskan sudah banyak daerah yang mengakui dampak nyata kehadiran PT. PNM.
"Dari beberapa daerah yang dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan kepada kami bahwa ada dampak kehadiran PNM baik Ulaam maupun Mekaar di daerahnya terutama berperan dalam menurunkan kemiskinan," ungkap Arief.
Â
Plafon untuk Mekaar adalah sejumlah Rp 5 juta, namun Arief berkata mereka yang sudah berpengalaman dan memiliki potensi bisa menjadi Mekaar Plus yang akan meluncur Juni mendatang. "Mekaar Plus nanti sampai Rp 25 juta," jelas Arief.
Advertisement
Menteri BUMN: 1.500 Nasabah Mekaar Siap Naik Kelas
Pemerintah kembali memberikan dukungan perbaikan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kali ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno kembali bertemu nasabah program 'Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera' atau nasabah Mekaar di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Sabtu (26/1/2019).
Sambil berdialog, Jokowi mengajak nasabah Mekaar untuk terus bekerja keras sehingga bisa menjadi nasabah 'naik kelas' dan mendapatkan pendanaan yang lebih besar dari perbankan.
"Kalau kita bekerja keras, saya yakin berhasil. Dan ingat setiap pendapatan Ibu-ibu itu ditabung setiap harinya. Kalau Ibu-ibu disiplin menabung dan membayar cicilan, usaha bisa makin besar, " ungkap Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Rini mengungkapkan, pemerintah akan mewujudkan komitmennya dalam mendorong nasabah Mekaar untuk bisa naik kelas.
Sebagai kelanjutannya, mulai awal 2019, nasabah Mekaar yang telah dinyatakan lolos dalam proses pembinaan yang dilakukan PNM dan telah mempunyai kapasitas yang layak untuk dibiayai akan mendapatkan fasilitas KUR Mikro yang salah satunya oleh PT Bank Negara Indonesia/BNI.
BNI mencatat, saat ini telah terdapat lebih 1.500 nasabah Mekaar yang memenuhi kriteria naik kelas dan eligible untuk mendapatkan KUR Mikro BNI dengan rata-rata maksimum sampai Rp10 juta yang tersebar di Jakarta, Garut dan Tasikmalaya
"Saya terus mendorong dan memastikan PNM untuk melakukan pembinaan nasabah sehingga usaha mereka bisa naik kelas. PNM juga bisa bersinergi dengan BUMN-BUMN dalam menyalurkan pendanaan usaha dan di saat yang sama nasabah juga dibina untuk terus meningkatkan usahanya, " ungkap Rini.