Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ikut menghadiri rapat di kantor Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Rapat tersebut membahas isu-isu terkini seputar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Ridwan mengungkapkan salah satu poin yang dibahas dalam rapat terkait rencana pemerintah yang telah memutuskan untuk memindahkan penerbangan luar Jawa dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke BIJB Kertajati mulai 15 Juni 2019.
"Ya hari ini rapat tentang penyertaan modal PT Angkasa Pura II dan terkait pemindahan pesawat," kata dia di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Advertisement
Seperti diketahui dari total 19 penerbangan domestik di Bandara Husein Sastranegara, 12 di antaranya akan dipindah ke Kertajati. "Berita positif ini akan memperkuat BIJB Kertajati," ujarnya.
Dalam kesempatan serupa, Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin yang juga mengikuti rapat tersebut mengungkapkan pemindahan tersebut akan dilakukan serentak pada 15 Juni mendatang. "Langsung saja yang ke luar Jawa itu langsung pindah," ujarnya.
Dia mencontohkan beberapa rute yang akan pindah adalah Bandung - Kualanamu, Bandung - Palembang, Bandung - Makassar, Bandung - Balikpapan, Bandung - Denpasar dan lainnya.
Pemindahan tersebut, kata dia, tidak bisa dilakukan secara bertahap sebab menyangkut dengan rotasi pesawat dan lain-lain.
"Ya langsung (pindah ke BIJB Kertajati) serempak, gak bisa dong (bertahap sebagian) kan itu ada kaitannya sama rotasi pesawat jadi gak bisa sebagian-sebagian," ujarnya.
Untuk selanjunya, dia mengungkapkan Bandara Husein hanya akan melayani penerbangan dengan rute pendek yaitu penerbangan dengan destinasi berada di pula jawa. Misalnya saja rute penerbangan ke Surabaya yang selama ini sudah ada di BIJB pun akan dipindahkan ke Husein.
"Ke depan itu nanti Bandung akan jadi propeller saja jadi dia untuk memang bandara penerbangan jarak pendek. Domestik Jawa akan dari Bandara Husein pakai pesawat propeller, domestik luar Jawa pakai turbo jet dari Kertajati," tutupnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Ridwan Kamil Ingin Kereta Cepat Tersambung ke Bandara Kertajati
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi gagasan agar kereta cepat tersambung ke Bandara Kertajati, Majalengka. Ini dimaksud mendukung kegiatan ekonomi di zona Cirebon, Majalengka, Subang (Rebana).
"Pemprov Jabar mengusulkan agar kereta cepat dilanjut 60 km ke Bandara Kertajati di kawasan special economic zone REBANA," ujar Ridwan Kamil lewat akun Instagram resminya.
Baca Juga
Sang gubernur menyebut proses pembangungan kereta cepat akan selesai 60 persen pada akhir tahun ini. Pada akhir 2020, proyek ini akan selesai 100 persen.
Kereta cepat pun disebut bisa mempersingkat jarak tempuh Jakarta-Bandung menjadi kurang dari satu jam, yakni 40 menit saja.
Proyek kereta cepat juga dilakukan secara business-to-business (B2B) sehingga tidak membebankan APBN. Selain itu, proyek ini juga menyerap tenaga kerja lokal dan menghasilkan kawasan kota baru.
"Dengan hadirnya jalur kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini, maka akan hadir 4 kawasan kota baru (Halim, Karawang, Walini dan Tegal Luar)," ujar Ridwan Kamil.
Ia pun berkata sekitar 3-5 juta lapangan kerja akan muncul di kawasan tersebut. Para generasi Z pun bisa menikmati pekerjaan di area tersebut.
Advertisement
Usai Lebaran, Jemaah Haji dan Umroh Jabar Terbang dari Bandara Kertajati
Pemerintah berencana memindahkan pemberangkatan haji dan umrah untuk Jawa Barat bagian Timur seperti Majalengka, Subang, Indramayu, Cirebon Tasikmalaya dan Ciamis dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kertajati usai Lebaran.
Rencana tersebut dibahas melalui rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Agama Lukman Hakim.
"Kami bahas haji dan umrah melalui Kertajati sudah diputuskan semua haji dan umrah untuk Jawa Barat bagian timur jadi itu ada Majalengka, ada Subang, Indramayu, Cirebon, Tasik, Ciamis. Itu ke sana nanti asrama haji ada di Hotel Cirebon," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pekan ini.
Baca Juga
Pemindahan pemberangkatan tersebut, diharapkan mampu mengurangi kepadatan penumpang haji dan umrah yang selama ini terjadi di Bandara Soekarno-Hatta.
"Perjalanannya itu dari Kertajati. Nah diharapkan itu bisa mengurangi kepadatan yang ada di Soekarno-Hatta," jelas Budi Karya.
Menhub memperkirakan akan ada sebanyak 20 kloter akan diterbangkan dari Bandara Kertajati tahun ini. Untuk tahun ini, Kira-kira ada 4.000 jamaah haji yang akan berangkat dari Bandara Kertajati.
"20 flight, 20 kloter mulai tahun ini kira-kira kalau 20 kali 20 kira-kira 4000 jamaah haji tahun ini. 4.000 jamaah haji dan nantinya umroh juga. Umroh di Jabar itu 1 juta katakanlah, bagian barat itu 500.000 ya katakanlah satu tahun ya 500.000," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com