Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan pembongkaran Gardu Tol Cikarang Utama. Langkah ini meningkatkan kelancaran lalulintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan, Gerbang Tol Cikarang Utama tidak lagi digunakan untuk transaksi sejak 23 Mei 2019, Pukul 00.00 wib. Gerbang tersebut akan dibongkar secara bertahap.
"Ini sudah resmi, dengan ditandatangani keputusan Pak Menteri (PUPR). Ada perubahan gate, di Cikarang utama tidak Ada," kata ‎Danang, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Advertisement
Danang mengungkapkan, sebagai gardu tol pengganti, PT Jasamarga (Persero) telah menyiapkan gardu baru yaitu di kilometer (KM) 70 Cikampek dan KM 67 Kali Hurip. Nantinya, transaksi pembayaran dilakukan pada dua gardu tersebut.
"Akan muncul di dua gate baru KM 70 di Cikampek dan KM 67 di gate Kali Hurip. Diharapkan bisa menampung separuh separuh," tuturnya.
Menurut Danang, pembongkaran Gardu Tol Cikarang Utama bertujuan untuk mengurangi waktu henti kendaraan yang hendak transaksi, selain ‎itu juga mengurangi kelokan sehingga meminimalisir pengurangan kecepatan.
Salah satu pemicu pembongkaran Gardu Tol Cikarang Utama adalah kepadatan lalu lintas ruas tol Jakarta-Cikampek.
"Manfaat yang kita peroleh berkurang frekuensi berhenti kendaraan, secara masif akan berkurang waktu berhenti kendaraan, perbaikan lalulintas akibat proyek,‎" tandasnya.
Â
GT Cikarang Utama Berpindah, Bagaimana Penerapan Satu Arah di Tol Kalihurip?
Penerapan sistem satu arah atau one way akan dilakukan di Jalan Tol Trans Jawa pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Skema ini terus diperbincangkan oleh pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) demi membantu kelancaran arus lalu lintas.
Rencananya, skema ini diterapkan selama tujuh hari, yakni selama empat hari saat arus berangkat dan tiga harus pada arus pulang mudik. Adapun ruas Tol Trans Jawa yang terkena sistem satu arah yakni mulai dari Km 29 Cikarang Utama (Cikarut) hingga Km 262 Brebes Barat.
Baca Juga
Namun begitu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) saat ini tengah melakukan relokasi GT Cikarut dari semula berada di Km 29 Tol Jakarta-Cikampek berpindah ke Km 70 GT Cikampek Utama dan Km 67 GT Kalihurip Utama.
Lalu, bagaimana penerapan sistem satu arah pada pintu tol tersebut, utamanya di GT Kalihurip Utama yang tidak berada pada jalur satu arah?
Anggota BPJT, Koentjahjo Pamboedi mengatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini masih merumuskan bagaimana penerapan sistem satu arah di pintu tol pengganti GT Cikarut menuju arah Cileunyi tersebut.
"Untuk di GT Kalihurip Utama/Dawuhan Utama, masih belum diputuskan rencananya oleh Kemenhub," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Rabu, (15/5/2019).
Relokasi gerbang tol ini sengaja dilakukan untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2019. Perpindahan pintu tol ke Km 70 dilakukan untuk melayani transaksi pembayaran kendaraan yang menuju arah Palimanan.
Sedangkan relokasi di Km 67 dimaksudkan untuk melayani transaksi pengguna yang hendak menuju Cileunyi.
Adapun sistem transaksi pembayaran di Tol Jakarta-Cikampek juga akan mengalami perubahan, dari sebelumnya menggunakan sistem transaksi terbuka dan tertutup menjadi sistem transaksi terbuka secara keseluruhan.
Sehingga dilakukan pemindahan GT Cikampek Utama ke GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama, dengan rincian jumlah masing-masing gardu sebanyak 15 gardu masuk dan 15 gardu keluar.
Â
Â
Advertisement
Sediakan 21 Gardu
Dalam menghindari penumpukan kendaraan saat transaksi pembayaran pada arus mudik nanti, GT Cikampek Utama bakal menyediakan 21 gardu masuk dan keluar (one way). Sementara di GT Kalihurip Utama juga akan disediakan 22 gardu masuk dan keluar (one way) serta mengoperasikan mobile reader.
Secara nominal tarif, Kepala Bagian Umum BPJT Mahbullah Nurdin menyatakan, pengguna tol yang melewati pintu tol pengganti nantinya tetap akan dikenai tarif serupa seperti di GT Cikarang Utama.
"Dengan adanya itu akan dievaluasi, jangan sampai ada perbedaan tarif antara di atas dan bawah. Enggak ada perubahan tarif. Sama seperti di Cikarang Utama," ungkap dia.
Â