Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menyiapkan 200 armada sepeda motor untuk memasok Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat. Keberadaan alat transportasi ini, merupakan upaya untuk mengantisipasi kendaraan pemudik yang kehabisan bahan bakar di tengah kemacetan.
Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, Pertamina telah menyiapkan beberapa langkah guna menjaga pasokan BBM saat musim mudik Idul Fitri 2019.
Advertisement
Baca Juga
Langkahnya, di antaranya menyiapkan 200 sepeda motor pengangkut BBM di sepanjang jalur mudik tol Trans Jawa.
"Kita punya 200 armada motor pengangkut BBM," kata Mas'ud, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (20/5/2019).
Mas'ud mengungkapkan, armada motor tersebut mengangkut BBM yang dikemas dalam kaleng dengan volume 10 liter.
Armada tersebut akan dikerahkan untuk memasok BBM ke kendaraan yang kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan, saat lalulintas dalam kondisi macet. "Seandainya ada macet yang kalengan ini yang bekerja, Kita siagakan di rest area," tuturnya.
Â
Jenis BBM yang Tersedia
Menurut Mas'ud, saat ini Armada motor yang disiagakan mengangkut BBM jenis Pertamax 92, namun jika mendesak Pertamina akan mengeluarkan produk solar non subsidi Pertamina Dex.
Untuk harga BBM kemasan tersebut sama dengan harga yang ditetapkan Pertamina di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Harga sama saja nggak ada tambahan biaya angkut.Sebagaian besar Pertamax, dia bisa back up Pertalite dan Turbo. Kalau mendesak kita siapkan Dex. Tapi selama ini banyak di bensin gasoline," tandasnya.
Advertisement
Pertamina Sosialisasikan SPBU Self Service di Tol Jakarta-Cikampek
Dalam rangka mengantisipasi lonjakan konsumen SPBU saat arus mudik Lebaran, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III kembali mensosialisasikan penggunaan SPBU Self Service (pelayanan mandiri). Sosialisasi ini dilakukan di SPBU 34.41340 di Rest Area KM57 yang berada di ruas tol Jakarta-Cikampek.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami menjelaskan, sosialisasi dilakukan supaya pelanggan Pertamina makin memahami cara mengoperasikan nozzle di SPBU. Pemahaman masyarakat diharapkan dapat mengoptimalkan layanan Pertamina dan mempercepat proses pengisian bahan bakar.
"Kami berharap layanan Pertamina makin prima dan saat mudik nanti masyarakat lebih cepat terlayani," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Baca Juga
SPBU 31.41340 sudah menjadi SPBU Self Service sejak Mei 2018 dan menjadi yang pertama di Indonesia. Seluruh nozzle pada SPBU merupakan program pelayanan mandiri, dengan jumlah total 42 nozzle untuk produk Premium, Biosolar, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo. Juga tersedia produk Dex, Dexlite, dan BioSolar untuk pengguna kendaraan bermesin diesel.Â
Dewi menyatakan, Pertamina juga meningkatkan layanan uang elektronik melalui akses LinkAja, aplikasi layanan keuangan berbasis elektronik dari sinergi bank-bank negara (BUMN). Hal tersebut juga dilakukan dalam rangka mempercepat layanan di SPBU.
"Sebagian besar masyarakat sudah menjadi nasabah bank negara, sehingga aplikasi ini bisa menjadi akses pelanggan untuk pembayaran di SPBU. Pelanggan cukup menunjukan aplikasi di operator SPBU dan memindai barcode atau kode unik, dalam waktu singkat pembayaran dapat terselesaikan," kata Dewi.
Lebih jauh, Dewi mengingatkan, pelanggan untuk selalu mengisi penuh (full tank) bahan bakarnya. Apabila menemui SPBU, pelanggan dapat langsung mengisi bahan bakarnya kembali supaya selalu dalam kondisi penuh.
"Isi penuh supaya perjalanan mudik nyaman dan tenang," ujarnya.
Bersamaan dengan sosialisasi, perwakilan Kementerian ESDM yakni Komite BPH Migas dan Direktur Hilir Migas juga melakukan kunjungan kerja ke ruas tol Trans Jawa. Kunjungan dilakukan guna memantau kesiapan Pertamina dalam menghadapi arus mudik dan balik Idul Fitri.
Â