Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Rotiklot yang terletak di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin ini. Waduk tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap tanah NTT yang selama ini kesulitan mendapatkan sumber air.
"Saya pernah menyampaikan, bahwa di NTT ini menuju sebuah kemakmuran, tanpa ada yang namanya air, lupakan. Kuncinya cuman satu di sini, air," ujar Jokowi, Senin (20/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Selain Bendungan Rotiklot, ia menyebutkan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga kini tengah membangun tujuh bendungan lain di berbagai wilayah di Tanah Air.
"Ada tujuh. Itu pun masih meminta tambahan. Karena memang jurusnya dimulai dari air. Dengan air mungkin setahun tadinya panen sekali bisa jadi dua sampai tiga kali," ungkap dia.
Selain sebagai sumber air, Jokowi meneruskan, keberadaan Bendungan Rotiklot juga bisa dimanfaatkan untuk fungsi lain, semisal destinasi wisata hingga sumber listrik.
"Ini juga nanti bisa dipakai untuk plta, bisa juga untuk tempat wisata, air baku bagi seluruh penduduk di Kabupaten Belu, dan juga diharapkan bendjngan-bendungan yang lain juga segera diselesaikan oleh Menteri PUPR," urainya.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kebutuhan Air Baku
Sebagai informasi, kehadiran Bendungan Rotiklot akan mampu memenuhi kebutuhan air baku sebesar 40 liter per detik, serta suplai irigasi seluas 139 hektare (ha).
Pembangunan bendungan berkapasitas tampung 3,3 juta meter kubik ini dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) dan PT Universal Suryaprima lewat Kerja Sama Operasi (KSO) dengan dana APBN sebesar Rp 496 miliar.
Jokowi pun berharap, biaya besar yang telah dikeluarkan untuk membangun Bendungan Rotiklot tidak berakhir sia-sia. Namun mampu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat sekitar hingga jangka panjang.
"Saya harapkan bendungan Rotiklot nanti benar2 bisa dirasakan masyarakat Belu untuk 50-100 tahun ke depan dan seterusnya," pungkas Jokowi.
Advertisement