Sukses

Beri 13 Ribu Rumah Tangga di Kalbar Sambungan Gratis, PLN Siapkan Rp 130 M

PLN berupaya meningkatkan pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) dengan menyambung listrik ke masyarakat yang tidak mampu.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menggelontorkan Rp 130 miliar untuk menyambung listrik gratis ke 13.169 rumah tangga di Kalimantan Barat pada 2019. Hal ini merupakan upaya pemerataan kelistrikan di wilayah tersebut.

General Manager PLN Kalimantan Barat Agung Murdifi mengatakan, PLN berupaya meningkatkan pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) dengan menyambung listrik ke masyarakat yang tidak mampu, pada tahun ini PLN menargetkan penyambungan listrik 60 titik di Kalimantan Barat terdiri dari 13.169 rumah tangga pada tahun ini.

"Dengan begitu rasio elektrifikasi di Kalimantan Barat meningkat menjadi 90,4 persen dari sebelumnya 88,04," kata Agung, saat menghadiri peresmian dimulainya program listrik desa, Di Dusun Tuan Desa Mandong Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau, Senin (20/5/2019).

Agung mengungkapkan, untuk mengalirkan listrik ke 13.169 rumah tangga PLN menganggarkan Rp 130 miliar‎, dengan perkiraan biaya penyambungan listrik setiap rumah tangga Rp 10 juta. Dana tersebut berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019.

‎"Macam-macam ya tergantung satu daerahnya, anggaran digunakan Rp 130 miliar potensi pelanggan 13 ribuan. Itu hitung-hitunganya satu pelanggan Rp 10 juta," paparnya.

Dia menyebutkan, infrastruktur kelistrikan yang dibangun terdiri dari jaringan tegangan menengah sepanjang 359 kilo meter sikrit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 221 kms, dan gardu distribusi dengan kapasitas 9.625 kilo Volt Amper (kVA).

"PLN baru saja melakukan groundbreaking atau penancapan tiang pertama sebagai simbol dimulainya pembangunan Program Listrik Desa se-Provinsi Kalimantan Barat pada 2019,"‎ tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

PLN Tambah Pasokan Listrik di Tempat Ibadah Jelang Lebaran

Sebelumnya, menjelang hari raya Idulfitri 2019, pasokan listrik di seluruh tanah air dipastikan terjaga. Hal itu disampaikan Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan, Munir Ahmad di kantor BPH Migas, Jakarta, kemarin.

Dia menegaskan, PLN juga akan terus melakukan dan meningkatkan pemantauan di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

PLN juga akan mendirikan posko-posko untuk menerima keluhan masyarakat. "Upaya-upaya yang kita lakukan saat ini kita memastikan unit pembangkit dan penguatan jaringan dan distribusi," ujar dia.

Selain itu, distribusi listrik akan diprioritaskan di tempat-tempat ibadah serta fasilitas umum lainnya yang berkaitan dengan kegiatan mudik masyasrakat.

"Menjaga kontinuitas pasokan khususnya di tempat ibadah kalau di Jakarta di Istiqlal. Kemudian bandara, pelabuhan, stasiun kereta api. Kalau jalan-jalan nasional, khususnya di jalan tol untuk SPBU dan rest area," ujarnya.

Dia mengungkapkan, melihat dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, kebutuhan listrik mengalami penurunan selama periode tersebut.

"Dari sistem kelistrikan, selama lebaran nanti bahwa berdasarkan pengalaman kita selama ini pada saat-saat hari besar khususnya lebaran itu beban biasanya turun," kata dia.

Penurunan tersebut, kata dia, terjadi sebab banyak industri yang mengkonsumsi listrik dalam jumlah cukup besar pada periode tersebut libur dan tidak melakukan produksi.

"Di luar Jawa biasanya turun 2 sampai 47 persen, pulau Jawa turun cukup signifikan 33 sampai 55 persen," tutupnya.