Sukses

Jurus Angkasa Pura II Cegah Pelanggar Motor di Bandara Soetta

Angkasa Pura II bakal tambah barier di Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta

Liputan6.com, Jakarta - Dua hari diujicobakan, akses Perimeter Selatan Bandara Internasional Soekarno Hatta, terus dipantau dan dievaluasi PT Angkasa Pura II.

Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang mengatakan, sedikitnya ada tiga hal yang harus dievaluasi dan ditambahkan berbagai fasilitas di Perimeter Selatan.

"Dari laporan petugas kami yang memantau langsung di lapangan, setidaknya dari akses masuk Perimeter atau dari M1, perlu ditambah penerangan sampai ke Persel atau sekitar pertengahan akses jalan," katanya, Selasa (21/5/2019).

Lalu, perlu ditambah barier atau rambu jalan. Sebab, para pengendara terutama roda dua, masih banyak yang melawan arus. Dan itu sangat membahayakan bagi si pengendara sendiri.

Kemudian, perlu adanya spanduk sosialisasi sudah beroperasinya Perimeter Selatan secara terbatas. Terutama di daerah Rawa Bokor, agar masyarakat tidak ragu lagi kalau akses jalan yang sudah setahun terakhir ini dinonaktifkan, sudah bisa dilewati.

Meski begitu, Febri mengaku, Angkasa Pura II bersama PT KAI serta petugas terkait lainnya, tetap melakukan pemantauan terkait uji coba pengoperasian Perimeter Selatan ini. "Uji coba ini kan selama satu minggu kedepan, selama itu juga kami tetap melakukan pemantauan di lapangan," katanya.

Setelah uji coba dilaksanakan, akan ada evaluasi akhir untuk menentukan, apakah layak Perimeter Selatan difungsikan kembali secara permanen.

"InshaAllah bisa permanen," singkatnya. (Pramita Tristiawati)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Disambut Baik Masyarakat

Sementara, berfungsinya Perimeter Selatan disambut baik masyarakat yang akan menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta. Sebab, selama setahun terakhir ini, masyarakat harus berputar melalui Perimeter Utara atau memarkirkan kendaraan di TOD M1, untuk menuju ke area dalam bandara.

"Biasanya muter lewat Benda, lalu Rawa Bokor. Itu macet, debu, dan jalannya rusak. Alhamdulillah ini sudah bisa difungsikan kembali," kata Maman, salah seorang pengendara motor.

Meski begitu, dia menyayangkan masih terbatasnya jam operasional. Yakni 04.00 hingga 09.00 pagi, kemudian dilanjut lagi pukul 15.00 hingga 21.00 wib.

"Mudah-mudahan kedepannya enggak dibatasi dan bisa dibuka 24 jam," ujarnya. 

3 dari 3 halaman

AP II Bakal Operasikan Skuter Listrik di Terminal 3 Bandara Soetta

PT Angkasa Pura II (Persero) dan Grab Indonesia bekerjasama dalam meningkatkan pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Inovasi terbaru, kali ini kedua perusahaan akan menyediakan skuter listrik yang dinamakn Grab Wheels bagi para pengguna bandara.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, grab wheels merupakan inovasi terbaru dalam meningkatkan pengalaman operasi dan pelanggan di Soekarno-Hatta. 

"Sudah ada 2 unit Grab Wheels yang saat ini diuji coba di Terminal 3 dan hanya digunakan untuk mendukung operasional. Dalam waktu dekat, Grab Wheels bisa digunakan oleh para traveler untuk merasakan customer experience yang lebih baik di Soekarno-Hatta," kata Awaluddin, Sabtu (18/5/2019).

Sebelum bisa digunakan oleh traveler, saat ini AP II tengah mengkaji standardisasi pelayanan dan keamaan.

Unitnya sudah disiapkan sebanyak 20 unit yang tersebar di terminal keberangkatan dan kedatangan internasional maupun domestik.

Standar pelayanan dan keamanan yang tengah dikaji saat ini di antaranya mencakup kecepatan maksimal Grab Wheels, jalur, batasan usia pengguna, dan lain sebagainya. 

Rencanya, penggunaan Grab Wheels oleh traveler akan berbasis sewa dengan tarif Rp 5.000 per 30 menit. Skuter matic itu bisa diaktifkan traveler dengan melakukan scan barcode di smartphone. 

Grab Wheels sebagai salah satu alat alternatif alat transportasi personal dinilai tepat digunakan di Terminal 3 yang memiliki luas mencapai sekitar 430.000 meter persegi dengan panjang 2,4 km. 

Terminal 3 adalah terminal penumpang pesawat terluas dan termegah di Indonesia dengan kapasitas mencapai 25 juta penumpang per tahun. 

Adapun saat ini alat transportasi personal yang sudah digunakan untuk mendukung operasional di Terminal 3 adalah segway, rollerskate, dan sepeda.