Liputan6.com, Jakarta Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam naik Rp 4.000 menjadi Rp 666 ribu per gram pada perdagangan Jumat (24/5/2019).Â
Demikian pula harga buyback emas Antam juga naik Rp 4.000 ke posisi Rp 591 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 591 ribu per gram.
Advertisement
Baca Juga
Adapun Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.19 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara, di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.
Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 6.900.000. Adapun, ukuran 20 gram di angka Rp 13.250.000.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Â
Rincian Harga Emas
Â
* Pecahan 0,5 gram Rp 357.500
* Pecahan 1 gram Rp 666.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.281.000
* Pecahan 3 gram Rp 1.900.000
* Pecahan 5 gram Rp 3.150.000
* Pecahan 10 gram Rp 6.235.000
* Pecahan 25 gram Rp 15.480.000
* Pecahan 50 gram Rp 30.885.000
* Pecahan 100 gram Rp 61.700.000
* Pecahan 250 gram Rp 154.000.000
* Pecahan 500 gram Rp 307.800.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 615.600.000.
Advertisement
Harga Emas Dunia Naik Imbas Dolar Melemah
Harga emas melonjak 1 persen dipicu melemahnya Dolar Amerika Serikat (AS), dan turunnya ekuitas global serta imbal hasil keuangan AS, seiring meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China.
Melansir laman Reuters, Jumat (24/5/2019), harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD 1,284.78 per ons, setelah naik sebanyak 1,1 persen ke posisi puncak dalam satu minggu di USD 1.287,23. Adapun emas berjangka AS untuk Juni ditutup naik 0,9 persen menjadi USD 1.285,40.
"Kami telah melihat pembalikan tajam dalam dolar dan itu telah membantu melambungkan harga emas," kata Suki Cooper, Analis Logam Mulia di Standard Chartered Bank.
Indeks dolar, yang sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak Mei 2017 di 98,371, berubah negatif setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur mencapai level terendah dalam hampir satu dekade di bulan Mei.
Dolar terakhir melemah 0,2 persen terhadap mata uang rival utamanya, membuat emas lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya.
Tercatat jika penjualan rumah AS juga turun di bulan April. Perlambatan pertumbuhan mendukung keputusan bank sentral AS yang baru-baru ini menunda kampanye tiga tahun untuk menaikkan suku bunga.
"Setelah Federal Reserve AS mengatakan akan tetap bersabar pasar telah mengambil ini sebagai isyarat positif dan telah mulai mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih besar," Cooper menambahkan.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung mengangkat emas karena mengurangi biaya peluang memegang non-yield bullion.
"Pejabat Fed pada pertemuan terakhirnya sepakat untuk menetapkan kebijakan moneter tetap untuk beberapa waktu," mengacu pada risalah Fed.
"Imbal hasil (juga) sedikit lebih rendah dan pasar ekuitas turun (mendukung emas)," kata analis ABN AMRO Georgette Boele.
Â