Sukses

Miliarder Ini Pensiun Setelah 12 Tahun Jadi Orang Terkaya Kedua di China

Henderson Land didirikan Lee Shau Kee pada 1976. Saat ini, perusahaannya bernilai USD 27,5 miliar, dan tentunya menjadi penyumbang terbesar bagi aset kekayaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Lee Shau Kee merupakan orang terkaya kedua di China. Baru-baru ini, usai perusahaannya menggelar rapat umum pemegang saham tahunan, dia mengumumkan pengunduran diri sebagai ketua di Henderson Land Development.

Dilansir dari laman Forbes, Lee akan tetap bekerja hanya saja menjabat sebagai direktur eksekutif Henderson Land. Selanjutnya, kedua putranya Peter Lee Ka-kit dan Martin Lee Ka-shing yang akan mengambil alih posisi ketua dan direktur pelaksana di perusahaan yang dia bangun tersebut.

"Saya selalu memberi tahu putra-putra saya bahwa mereka sangat beruntung karena dapat berdiskusi dan saling memberi nasihat," ujarnya.

Lee menambahkan perusahaannya akan jauh lebih baik lagi ke depannya jika dipimpin oleh kedua anaknya.

"Dua kepala lebih baik daripada satu. Mereka memiliki kehidupan yang jauh lebih mudah daripada saya ketika membangun Henderson Land," dia menambahkan.

Henderson Land didirikan oleh Lee pada 1976. Saat ini, perusahaannya bernilai USD 27,5 miliar, dan tentunya menjadi penyumbang terbesar bagi aset kekayaannya.

Selain itu, Lee ternyata juga seorang miliarder yang begitu dermawan karena telah menyumbangkan USD 400 juta untuk pendidikan selama bertahun-tahun.

Dia telah memberikan beasiswa, dana pembangunan dan dukungan lainnya ke perguran tinggi dan universitas di berbagai negara.

Lee selalu berpesan kepada anak-anaknya jika menghasilkan uang yang banyak maka mereka juga harus lebih banyak menyumbangkan uangnya.

"Meskipun menjalankan bisnis dengan baik adalah penting, mereka juga harus melanjutkan pekerjaan amal saya untuk memberikan kembali kepada masyarakat." tandasnya.

2 dari 3 halaman

Bukan Uang yang Jadi Motivasi Pria Ini untuk Jadi Miliarder

Kekayaan miliarder Richard Branson saat ini mencapai lebih dari USD 4 miliar atau lebih dari Rp 58 triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.500).

Dilansir dari laman CNBC, meskipun ia telah sukses meraih begitu banyak uang namun ternyata bukan uang yang memotivasi pendiri dari Virgin Group ini untuk menjadi kaya.

Lantas apakah hal yang begitu memotivasi Richard Branson untuk menjadi sukses?

Pendiri Virgin Group ini mengatakan ia membentuk perusahaan ini bukan karena uang. Branson melakukan ini lantaran ingin membuat perubahan positif di kehidupan orang lain.

Branson memulai mendirikan perusahaan ini pada 1970 bermula dengan mail-order, lalu perusahaan ini berhasil berkembang menjadi Virgin Records. Pada 1922, Virgin Records yang menjadi bisnis pertama dalam payung Virgin Group ini telah bernilai hampir USD 1 miliar.

Saat ini, Virgin Group telah memiliki saham di lebih dari 60 bisnis yang melayani 53 juta pelanggan di seluruh dunia dan termasuk 69 ribu karyawan.

Branson selalu mengawasi gerak perusahaannya, dan selalu berusaha agar bisnis yang ia lakukan dapat menjadi perubahan yang baik bagi dunia. Kesuksesan bisnis yang ia jalani harus benar-benar menjadi jalan untuk memperbaiki dunia.

3 dari 3 halaman

Miliarder Lain yang Lakukan Hal yang Sama

Namun, ternyata Branson bukanlah satu-satunya miliarder yang memiliki hati dermawan seperti ini. Salah satu miliarder lainnya yaitu Elon Musk bos Tesla dan Space X.

Musk mengatakan ia termotivasi untuk sukses karena ingin menyelesaikan masalah global yang terjadi.

Dalam cuitannya di akun twitter pribadinya, Musk mengatakan Tesla hadir untuk membantu mengurangi risiko bencana perubahan iklim yang akan mempengaruhi orang-orang di Bumi.

Menurut Forbes, saat ini kekayaan Musk ditaksir mencapai USD 18,5 miliar. Musk mengatakan setengah dari uangnya akan dipergunkakan untuk membantu membangun kota mandiri di Mars guna memastika kelanjutan kehidupan manusia jikalau nanti Bumi dihantam meteor yang begitu besar.