Sukses

Bandara yang Jadi Fokus Garuda Indonesia Saat Arus Mudik dan Balik

Seluruh staf juga akan bersiaga untuk menyambut pelanggan Garuda Indonesia yang akan menuju kampung halaman.

Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) siap menyambut masyarakat yang merayakan Lebaran di kampung halaman di seluruh Indonesia. Seluruh staf dan direksi akan bersiaga untuk memastikan konsumennya mendapatkan layanan terbaik.

Untuk itu, direksi akan terus melakukan pengecekan kesiapan di sejumlah titik bandara yang akan menjadi tujuan utama para pemudik.

“Direksi akan menyebar ke berbagai titik, seperti di wilayah Yogyakarta, Solo, Semarang,dan daerah lainnya yang menjadi tujuan utama pemudik. Ini untuk memastikan kualitas layanan kepada pelanggan selama momen Lebaran 2019 ini tetap terjaga,” ujar Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah, Rabu (29/5/2019).

 

Selain direksi, seluruh staf juga akan bersiaga untuk menyambut pelanggan Garuda Indonesia yang akan menuju kampung halaman.

“Kami meminta seluruh staf untuk bersiap menyambut pelanggan Garuda Indonesia yang merayakan mudik di kampung halamannya. Untuk staf yang ingin cuti, kami coba fasilitasi untuk mengambil hak cutinya setelah Lebaran,” lanjutnya.

Untuk arus mudik, Garuda Indonesia akan fokus di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Sementara untuk arus balik, layanan akan difokuskan di beberapa titik yakni Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Padang, serta Makassar.

Selama mudik Lebaran 2019 ini, Garuda Indonesia juga akan fokus untuk menjaga kualitas pelayanan dan kenyamanan pelanggan dengan cara menjaga ketepatan waktu (on time performance) serta mengantisipasi terjadinya kepadatan.

“Kami melakukan seluruh upaya agar kegiatan mudik hingga arus balik bisa lancar dan tidak ada kendala satu apapun,” tandasnya.

2 dari 3 halaman

Garuda Indonesia akan Operasikan 4 Pesawat Khusus Cargo

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menambah jumlah pesawat cargo menjadi 4 unit dalam waktu dekat. Ini sebagai respon atas semakin meningkatnya permintaan pengiriman barang lewat udara.

Seiring menggeliatnya e-commerce membuat volume pengiriman barang semakin meningkat.

Selain itu, jumlah ekspor ikan yang terus naik dari sentra-sentra perikanan di wilayah Indonesia bagian timur juga mendorong bertumbuhnya permintaan jasa cargo udara.

Saat ini Garuda Indonesia telah mengoperasikan dua pesawat cargo, yakni tipe Boeing 737-300 dan Boeing 737-400, yang masing-masing berkapasitas angkut 15 dan 18 ton.

Dalam beberapa waktu ke depan, perseroan akan menambah dua pesawat kargo, yaitu Airbus A330 yang berkapasitas angkut 60 ton dan Boeing 737-800 yang berkapasitas angkut 23 ton.

Direktur Kargo dan Pengembangan Bisnis Garuda Indonesia Mohammad Iqbal mengatakan, dua pesawat yakni A330 dan B737-800 akan melayani kargo untuk rute regional karena kapasitasnya lebih besar. Sekaligus, akan meningkatkan efisiensi dalam pengiriman barang.

“Selama ini pesawat yang membawa cargo dari daerah harus transit ke Bandara Soekarno-Hatta sebelum barang tersebut melanjutkan ke daerah tujuan. Dengan bertambahnya pesawat khusus cargo, hal ini akan meningkatkan efisiensi dalam pengiriman barang, karena langsung menuju ke tujuan tanpa harus transit di Jakarta,” kata Mohammad Iqbal.

Dua pesawat tersebut masih dalam proses konversi yang dikerjakan oleh anak usaha Garuda Indonesia, PT GMF AeroAsia Tbk (GMF).

3 dari 3 halaman

Dukung Ekspor Perikanan

Iqbal menuturkan, tambahan pesawat cargo yang dioperasikan tersebut juga dalam rangka untuk mendukung ekspor perikanan nasional.

Sebagaimana diketahui, saat ini ekspor perikanan nasional terus mengalami peningkatan. Agar komoditas tersebut tetap terjaga kesegarannya hingga ke tujuan, layanan cargo yang handal sangat diperlukan.

“Semisal dari Makassar, Manado atau Ambon sebagai Hub akan mengumpulkan ikan dari pulau-pulau sumber ikan di sekitarnya dan selanjutnya akan dibawa langsung ke pasar ekspor dengan pesawat A330 dan B737-800 bisa direct flight ke China atau Jepang,” kata Iqbal.

Penambahan pesawat khusus cargo ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan perseroan di luar non-penumpang.

Video Terkini