Liputan6.com, London - Miliarder Ben Delo (35) asal Inggris masuk jajaran miliarder yang menyumbangkan sebagian besar kekayaannya demi kemanusiaan. Ia mengaku ingin menjaga masa depan generasi selanjutnya, melalui amal yang diberikan.
Delo juga merupakan salah satu pemuda terkaya di Inggris. Amal ini diberikan melalui The Giving Pledge, yakni sebuah inisiatif yang diprakarsai Warren Buffett dan Bill Gates agar para orang kaya raya mau menyumbang harta mereka.
Advertisement
Baca Juga
"Ambisi saya sekarang adalah melakukan hal sebaik mungkin dengan kekayaan saya. Bagi saya, ini berarti mendanai tugas untuk menjaga generasi masa depan dan melindungi prospek jangka panjang umat manusia," ujar Delo di situs resmi The Giving Pledge.
Tahun lalu, Sunday Times menyebut Ben Delo adalah miliarder termuda yang meraih kekayaan dengan hasil sendiri (self-made). Kekayaannya ditaksir sekitar USD 3,6 miliar atau Rp 51,8 triliun (USD 1 = RP 14.405).
Menurut miliarder itu, meski zaman sekarang amat sejahtera, tetapi terdapat hal-hal yang membahayakan manusia seperti senjata nuklir dan perubahan iklim. Delo juga memandang teknologi seperti kecerdasan buatan dan biologi sintetis juga membawa tantangan tersendiri.
Bermacam faktor kritis itulah yang menginspirasi Delo agar semua orang bekerja sama dan membuat rencana yang memikirkan masa yang akan datang. Oleh karenanya, ia tertarik berkolaborasi dengan para tokoh yang berkontribusi di The Giving Pedge.
"Saya berterima kasih pada Bill dan Melinda Gates dan Warren Buffett untuk menciptakan inisiatif penting ini," ujar Delo.
The Giving Pledge pertama berdiri pada tahun 2010 dan para miliarder pun banyak yang ikut bergabung. Nama lain yang ikut menjadi pledger termasuk Pangeran Alwaleed bin Talal, Michael Bloomberg, Vladimir Potanin, Mark Zuckerberg dan istri, serta yang terbaru yakni MacKenzie, mantan istri Jeff Bezos.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Mantan Istri Pria Terkaya di Dunia akan Amalkan Setengah Hartanya
Bercerai dari pria terkaya di dunia tentunya membuat MacKenzie menjadi miliarder. Menariknya, wanita ini berjanji akan menyisihkan setengah dari kekayaannya untuk beramal dalam Giving Pledge setelah beberapa bulan kasus perceraiannya usai.
Giving Pledge merupakan suatu surat perjanjian yang dibuat oleh Warren Buffett bersama Bill dan Melinda Gates untuk mendorong orang-orang terkaya di dunia untuk mendonasikan sebagian besar dari kekayaan mereka untuk beramal.
"Saya memiliki sejumlah uang yang harus diamalkan, dan saya akan berusaha agar ini benar-benar terwujud," ujarnya seperti dilansir dari laman CNN.
Saat ini kekayaannya ditaksir mencapai USD 36,6 miliar dan membuatnya berada diperingkat ke-22 berdasarkan Indeks Billionaire Bloomberg.
Mendengar perihal ini tentunya membuat CEO Amazon, Jeff Bezos memuji keputusan mantan istrinya.
"MacKenzie begitu luar biasa dan bijaksana, saya begitu bangga padannya," tulis Jeff Bezos dalam akun twitter pribadinya.
MacKenzie merupakan satu dari 19 orang yang akan memberikan sebagian besar kekayaannya pada Selasa. Adapun 19 orang lain diantaranya adalah Brian Acton pendiri WhatsApp, Paul Sciarra pendiri Pinterest, dan Brian Amstrong CEO Coinbase pertukaran mata uang kripto.
Advertisement
Miliarder AS Mulai Hobi Bantu Mahasiswa
Satu angkatan Morehouse College di Atlanta, Amerika Serikat (AS), mendapat kejutan bahagia dari miliarder Robert F. Smith. Utang mereka dalam bentuk pinjaman mahasiswa (student loans) siap dilunasi oleh sang miliarder.
Dilaporkan Business Insider, utang yang akan dibayar adalah kepada 400 mahasiswa. Pembayaran utang akan dilakukan melalui dana hibah yang bisa mencapai USD 40 juta.
Morehouse College adalah kampus mayoritas kulit hitam. Sementara, Robert F. Smith merupakan miliarder kulit hitam terkaya di AS dengan kekayaan USD 5 miliar. Dan ternyata, Smith bukanlah satu-satunya yang melakukan ini.
"Hobi" baru ini mulai tersebar di kalangan miliarder AS sebagai respons besarnya dana student loans. Miliarder Ken Langone juga berjanji akan melunasi utang mahasiswa kedokteran di Universitas New York.
Total hadiah dari Langone adalah sebesar USD 100 juta. Alhasil, kini universitas itu bisa memberikan uang pangkal gratis bagi tiap mahasiswa.
Ada pula Michael Bloomberg, orang terkaya nomor sembilan AS, yang mendonasikan USD 1,8 miliar ke alma maternya: Universitas Johns Hopkins. Uang ditargetkan membantu para mahasiswa yang berlatar penghasilan rendah.
Isu student loans juga menjadi topik kampanye kontroversial dari Senator Elizabeth Warren. Mantan dosen Universitas Harvard itu ingin melunaskan utang seluruh mahasiswa dengan cara mendongkrak pajak para miliarder.