Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) mengumumkan perolehan laba pada 2018 sebesar Rp 35,99 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 7,95 triliun di antaranya akan diberikan sebagai dividen kepada pemerintah.
"Kita sudah menyetujui usulan pemberian dividen kepada pemerintah Rp 7,95 triliun sebagai wujud kontribusi Pertamina kepada negara," ujar Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Pahala Nugroho Mansyur di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (31/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pahala menyatakan, pemberian dividen tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 8,56 triliun. Itu lantaran perolehan laba perseroan juga mengecil dari 2017 sebesar USD 2,54 miliar ke 2018 sendiri USD 2,53 miliar.
Jika dihitung lebih detail, ia melanjutkan, besaran dividen tersebut senilai 22 persen dari laba yang perseroan dapatkan pada 2018. Dia pun menyebutkan, pembayaran sebesar itu dikeluarkan setelah menimbang kebutuhan investasi Pertamina yang besar, seperti untuk belanja modal atau Capital expenditure (Capex).
"Kenapa jumlahnya sebesar itu? Pertama tentunya selama ini Pertamina bayar dividen antara 22-25 persen. Kebutuhan investasi Pertamina cukup besar," ungkapnya.
"Di 2019, kita targetkan Capex USD 5,2-5,7 miliar. Bayangkan, kita harus keluarkan Capex sebesar Rp 80 triliun. Itu butuh dukungan cash flow cukup kuat," pungkas Pahala.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertamina Raup Laba Rp 35,99 Triliun pada 2018
PT Pertamina (Persero) mencatat perolehan laba pada 2018 sebesar Rp 35,99 triliun. Itu disampaikan usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan yang diselenggarakan di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (31/5/2019).
Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pertamina, Pahala Nugroho Mansyur mengatakan, perolehan 2018 tersebut turun tipis dibanding capaian laba 2017 yang sebesar USD 2,54 miliar.
"2018, Pertamina catat laba USD 2,53 miliar atau sekitar 35,99 triliun. Ini didukung oleh peningkatan penjualan kita sebesar USD 57,93 miliar," ujar dia di Gedung Kementerian BUMN.
Selain itu, ia juga menyampaikan, perolehan tersebut turut didukung sektor penjualan yang juga meningkat dari USD 46 miliar menjadi sekitar USD 57,9 miliar.
Agenda lain yang turut dibahas dalam RUPS tersebut yakni perihal persetujuan tips usulan pembagian dividen sebesar Rp 7,95 triliun. "Itu menambah bagian kontribusi Pertamina kepada negara," sambung Pahala.
Dia juga berharap, segala capaian yang Pertamina peroleh pada 2017 lalu bisa dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya.
"Mudah-mudahan kinerja keuangan Pertamina semakin baik ke depannya. Capaian 2018 lalu atas dukungan seluruh stakeholders, dan Pemegang Utama saham kita dari Kementerian BUMN," tukas dia.
Advertisement