Sukses

Ini Manfaat Asuransi Kendaraan saat Mudik Lebaran

Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia mengajak pemudik ikut mengasuransikan kendaraan.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat yang melakukan mudik Lebaran atau Idul Fitri 2018, disarankan untuk menambah perlindungan ekstra, dengan mengikuti asuransi diri dan kendaraan.

Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia Peter van Zyl mengatakan, saat melakukan perjalanan, ketika sudah memiliki asuransi maka akan lebih tenang, sebab merasa terlindungi oleh asuransi yang dimiliki.

“Asuransi tidak hanya memberikan perlindungan kepada keluarga yang melakukan perjalanan mudik, namun juga pada kendaraan," kata Peter, di Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Dia melanjutkan, masyarakat perlu memperhatikan keselamatan dalam berkendara selama mudik lebaran. Menurutnya, keselamatan adalah hal yang sangat penting untuk bertemu dengan keluarga saat momen lebaran.

Data menyebutkan kecelakaan pada masa mudik lebaran 2018 terdapat 1.921. Periode tersebut berlangsung sejak H-8 sampai H+8 Lebaran 2018. Kejadian kecelakaan bukan hanya menimpa pengendara yang lalai akan keselamatan, namun juga orang lain yang berada di sekitarnya ikut tertimpa.

“Kecelakaan dapat terjadi secara tidak terduga kepada siapa saja walaupun secara pribadi sudah sangat hati-hati dalam berkendara,” tandasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Sepekan Sebelum Lebaran, 370 Ribu Kendaraan Tinggalkan Ibu Kota

Sepekan sebelum lebaran atau tepatnya sejak H-7 sampai H-6, sebanyak 373.158 kendaraan telah meninggalkan Jakarta. Berdasarkan perhitungan PT Jasa Marga (Persero), jumlah tersebut, naik sebesar 38,32 persen dari lalu lintas harian rata-rata (LHR) normal sebesar 269.774 kendaraan.

Jumlah lalu lintas untuk dua hari ini, baru memenuhi realisasi 28,8 persen dari total prediksi Jasa Marga untuk lalu lintas mudik menuju ketiga arah (lebih dari satu juta kendaraan) sejak H-7 s.d H-1 Lebaran 2019. Jadi, diprediksi sekitar 920 Ribu kendaraan yang masih belum melakukan perjalanan mudik. 

Sementara itu, untuk distribusi lalu lintas di ketiga arah adalah sebesar 51 persen ke arah Timur, 31 persen ke arah Barat, dan 18 persen ke arah Selatan. Rinciannya, arah timur merupakan kontribusi lalin mudik di dua Gerbang Tol (GT) pengganti Cikarang Utama, yaitu Cikampek Utama untuk pemudik menuju arah Jalan Tol Cikopo-Palimanan dan GT Kalihurip Utama untuk pemudik menuju arah Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi dengan rincian distribusi lalin GT Cikampek Utama c129.306 kendaraan, naik sebesar 175,31 persen dari LHR normal 46.968 kendaraan.

Sedangkan GT Kalihurip Utama, 61.867 kendaraan, naik sebesar 7,45 persen dari LHR normal 57.576 kendaraan.

Total kendaraan yang menuju arah Timur adalah sebanyak 191.173 kendaraan, naik sebesar 82,9 persen dari LHR normal 104.544 kendaraan.

Jumlah ini baru memenuhi realisasi 26,4 persen, dari total prediksi Jasa Marga untuk lalu lintas mudik yang menuju ke arah Timur sebesar 724.706 kendaraan sejak H-7 s.d H-1 Lebaran 2019, sehingga terdapat sekitar 533.533 kendaraan yang masih belum melakukan perjalanan mudik.

3 dari 3 halaman

Arah Barat

Sedangkan arah barat, Jasa Marga juga mencatat jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah Barat via GT Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang selama dua hari (H-7 s.d H-6 Lebaran 2019) adalah sebesar 116.323 kendaraan, naik sebesar 7,07 persen dari LHR normal 108.642 kendaraan.

Arah selatan, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah Selatan atau lokal via GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi selama dua hari (H-7 - H-6 Lebaran 2019) adalah sebesar 65.662 kendaraan, naik sebesar 16,04 persen kendaraan dari LHR normal 56.588 kendaraan.