Liputan6.com, Jakarta - Pada periode arus mudik Lebaran 2019 sejak H-7 sampai dengan H-2 atau 29 Mei hingga 3 Juni 2019, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat total 429.935 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Khusus untuk lalu lintas pada H-2 atau pada 3 Juni, tercatat 67,572 kendaraan melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama. Angka tersebut masih naik sebesar 192 persen dari Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) normal sebesar 23.153 kendaraan.
"Pencapaian puncak lalu lintas mudik di GT Cikampek Utama telah terjadi pada H-4 lebaran 2019 atau pada tanggal 1 Juni 2019 lalu, dengan lalulintas mencapai lebih dari 87 ribu kendaraan," kata Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti kepada wartawan, Selasa (4/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Walaupun kenaikan volume lalulintas menjelang Lebaran tidak terlalu signifikan dan relatif lancar, pada H-2 kemarin Jasa Marga atas diskresi Kepolisian tetap memberlakukan rekayasa lalu lintas one way dari Km 70 GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 414 GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang sejak pukul 06.25 WIB sampai dengan 15.30 WIB.
Sementara itu, volume lalu lintas di GT Cikampek Utama pagi ini di kedua arah terpantau ramai lancar baik arah menuju timur melalui Jalan Tol Cikopo-Palimanan ataupun sebaliknya kendaraan dari Jalan Tol Cikopo-Palimanan menuju arah Jakarta.
Jasa Marga mengimbau pengguna untuk selalu menastikan kondisi kendaraan dan pengendara dalam keadaan prima, jaga jarak aman kendaraan, memperhatikan rambu-rambundan arahan petugas di lapangan serta pastikan kecukupan saldo uang elektronik dan isi bahan bakar kendaraan sampai penuh sebelum memulai perjalanan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Puncak Arus Balik Lebaran 2019 Diprediksi 8 dan 9 Juni
Sebelumnya, puncak arus balik kendaraan yang mengarah ke Jakarta diprediksi akan terjadi pada tanggal 8 dan 9 Juni 2019. Sistem satu arah juga akan diberlakukan pada arus balik nanti.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, rentang waktu arus balik tahun ini lebih pendek dari pada saat arus mudik. Untuk itu, Budi Karya mengimbau agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan baik untuk melakukan perjalanan pada arus balik, agar tidak terjadi penumpukan di satu waktu tertentu.
“Jeda hari sisa cuti bersama dengan waktu masuk kerja karyawan setelah Lebaran sangat sempit. Untuk itu kami menyarankan kalau pulang itu sebaiknya tanggal 6,7 atau 10 Juni karena tanggal 8 dan 9 Juni itu akan puncak sekali. Bisa dibayangkan kepadatannya karena pada waktu arus mudik ada waktu 8 hari, sementara untuk arus baliknya hanya 4 atau 5 hari,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, pada Senin 3 Juni 2019.
BACA JUGA
Saat ini Kemenhub bersama-sama dengan Korlantas Polri dan pihak-pihak terkait lainnya tengah menyiapkan strategi penanganan pada arus balik Lebaran.
Sementara itu pada hari ini, Senin (3/6) atau H-2 jelang Lebaran, rekayasa arus lalu lintas dengan penerapan one way di ruas tol Jakarta-Cikampek mulai KM 70 hingga KM 414 GT Kalikangkung masih diberlakukan hingga Senin (3/6) ini, yang semula hanya diberlakukan hingga Minggu (2/6).
Budi Karya menyebut sistem ini efektif guna mengurai kepadatan lalu lintas yang masih terjadi hingga H-2 Lebaran. Akan tetapi menurutnya, penerapan one way ini akan bersifat situasional dan dinamis. Jika arus lalu lintas lancar maka rencananya sistem ini tidak berlaku hingga pukul 21.00 seperti biasanya.
“One way sejauh ini sampai tadi pagi itu berlangsung baik, dan ini menyelesaikan masalah. Hari ini kita akan mengurangi jumlah dari one way yang tadinya sampai jam 9 malam. Kemungkinan kalau tidak ada suatu load yang terlalu banyak, kita akan jadikan 2 arah (contra flow). Hari ini kita excercise,” jelasnya.
Rencananya pada arus balik ini juga akan diberlakuan sistem one way mulai 8 sampai dengan 10 Juni 2019 dimulai dari KM 189 di ruas Tol Palimanan sampai KM 70 di Gerbang Tol Cikampek Utama atau Cikatama.
Advertisement