Sukses

Ramadan dan Lebaran Bawa Berkah Bagi Bisnis Ritel Modern

Ramadan dan Lebaran memang menjadi momentum yang paling ditunggu oleh pelaku usaha ritel sepanjang tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah sektor bisnis mendapatkan berkah dari Ramadan dan Lebaran. Salah satunya yaitu bisnis [ritel](Ritel "") modern.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin mengatakan, penjualan di bulan-bulan biasanya menyumbang 8 persen terhadap total penjualan tahunan. Namun pada Ramadan dan Lebaran, angkanya meningkat 5 persen.

"Jadi kontribusi sale-nya antara 13 persen-17 persen. Sebulan rata-rata hanya 8 persen, tetapi saat Ramadan dan Lebaran bisa tumbuh 5 persen, jadi kontribusinya bisa sampai 13 persen bahkan lebih," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, pekan lalu.

Dia mengungkapkan, Ramadan dan Lebaran memang menjadi momentum yang paling ditunggu oleh pelaku usaha ritel sepanjang tahun. Sebab, hanya pada kedua momen ini, penjualan produk [ritel](Ritel "") mampu melonjak signifikan.

"Ramadan dan Lebaran ini menjadi peluang sehingga penjualannya jauh di atas biasanya. Karena ini bukan hanya dihitung saat Ramadan saja, dari tanggal 1 Ramadan sampai selesai. Karena setelah Lebaran di daerah-daerah tertentu malah ramai," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ramadan dan Lebaran, Pendapatan Retail Bakal Naik hingga 20 Persen

Selama Ramadan, perusahaan retail di Indonesia menaksir pendapatan akan meningkat 13 sampai 20 persen. 

Misalnya, PT Sumber Alfaria Trijaya yang memprediksi dalam kurun waktu 81 hari terhitung sebelum dan sesudah Ramadan, pihaknya diprediksi meraup keuntungan sekitar 13 hingga 17 persen dibandingkan periode tahun lalu.
 
"Jadi, momentum ramadan ini kita hitung bukan hanya saat bulan itu saja, tapi kita hitung mulai sebelum dan sesudahnya," kata Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya, Hans Prawira di Alfa Tower, Tangerang, Kamis (16/5/2019).
 
Sementara, untuk Alfamidi, diprediksi peningkatan pendapatan bisa mencapai 20 persen. Prediksi periodenya pun sama, hingga usai musim mudik lebaran nanti. 
 
"Kita manfaatkan penjualan yang ada di rest area juga, karena kan banyak pemudik yang menggunakan jalur darat atau tol. Termasuk pendapatan meningkat dari pengisian ulang atau top up berbagai pembayaran elektrik," tutur Corporate Secretary PT Midi Utama Indonesia, Suantopo Po. 
 
Penjualan lain yang akan meningkat selama ramadan ini adalah sembako, biskuit, sirup atau berbagai minuman kemasan, serta terakhir fresh food. Untuk itu, dari bulan Maret, kedua retail besar itu memasok dan mengamankan stok di gudang dan toko-toko. 
 
"Kita kan pasti ada promo atau program menarik, makanya stok itu penting dijaga," ujarnya.