Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kendaraan yang melintas di jalan Tol Pandaan-Malang pada H+1 Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah mencapai 25.000 kendaraan per hari.
Ini menyebabkan antrean panjang di Gerbang Tol Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Tarjawali) Satlantas Polres Malang, Ahmad Taufik menuturkan, dengan banyaknya jumlah pengguna Tol Pandaan-Malang tersebut, kepadatan khususnya di simpang empat Karanglo tidak terhindarkan.
Advertisement
"Jumlah kendaraan per jam sebanyak 2.000 kendaraan per hari mencapai 25.000 kendaraan. Banyak pengguna memilih jalur tol,” ujar Taufik, seperti dikutip dari laman Antara, Jumat (7/6/2019).
Baca Juga
Sementara simpul kemacetan lalu lintas terjadi di Karanglo, atau tepat di depan Gerbang Tol Singosari, Malang, Jawa Timur.
Kepadatan tersebut terjadi akibat tingginya volume kendaraan yang akan menuju Kota Batu dari arah Singosari, dan antrean untuk memasuki tol dari arah Kota Malang.
"Dari tol ke arah Kota Batu, juga mengalami kepadatan karena di ujung Karanglo ada rel kereta api, dan penyempitan, dari dua lajur menjadi satu lajur," tutur dia.
Kondisi itu juga diperparah banyaknya masyarakat yang belum mengetahui jalan bawah Karanglo, sudah dioperasikan, dan bisa dipergunakan untuk seluruh jenis kendaraan. Pihak kepolisian mengarahkan kendaraan untuk melintas jalan bawah, guna mengurangi kepadatan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Strategi Urai Kepadatan
Berdasarkan pantauan Antara, mayoritas kendaraan yang akan menuju ke Surabaya enggan untuk melintas jalan bawah Karanglo karena lebih memilih untuk menggunakan jalan tol. Namun, hal itu menyebabkan tingginya volume kendaraan dan kemacetan mencapai 3,6 kilometer.
"Kemudian dari arah selatan, untuk yang lurus bisa melewati underpass, akan tetapi banyak masyarakat tidak tahu. Sehingga yang akan lurus itu masih banyak melalui jalur atas,” tutur dia.
Untuk mengurangi kepadatan dan melancarkan arus kendaraan terutama di simpang empat Karanglo itu, pihak kepolisian telah menerjunkan puluhan personel untuk mengurai kepadatan lalu lintas itu.
Advertisement
Skenario Halau Macet Tol Pandaan-Malang Saat Mudik Lebaran
Sebelumnya, Jalan Tol Pandaan – Malang sudah ramai dilewati kendaraan jelang arus mudik lebaran 2019 ini. Suda ada rencana jika ada potensi macet di jalan tol ini. Para pengendara diminta tetap berhati-hati, tidak melaju dengan kecepatan melebihi batas maksimal.
Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Mei, rata-rata ada 20 ribu kendaraan yang melintas. Jalan Tol Pandaan – Malang diharapkan mampu mengurangi kepadatan lalu lintas dari Surabaya menuju Malang dan arah sebaliknya.
Humas PT Jasa Marga Pandaan – Malang, Agus Tri Antyo mengatakan belum bisa memprediksi puncak kepadatan kendaraan yang melintas di jalan tol tersebut. Meski demikian, sudah disiapkan skenario jika kepadatan arus kendaraan tetap tidak bisa dihindari.
"Jalan tol ini kan masih baru, jadi kami belum bisa memperkirakan sampai berapa volume kendaraan dan kapan puncak kepadatannya," kata Agus di Malang, Rabu, 29 Mei 2019.
Jalan tol sepanjang 30,6 kilometer ini mencakup tiga seksi. Yaitu Seksi 1 Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,475 kilometer, Seksi 2 Purwodadi-Lawang sepanjang 8,50 kilometer dan Seksi 3 Lawang-Singosari sepanjang 7,51 kilometer.
Jika terjadi penumpukan selama arus mudik dan arus balik lebaran 2019 sejak awal masuk gerbang, maka kendaraan akan dikeluarkan di gerbang berikutnya. Sehingga sebelum di gerbang atau seksi kepadatan bisa dikurangi.
Namun bila rencana itu nantinya tetap belum berhasil, maka kendaraan bakal diarahkan menuju seksi IV Singosari-Pakis.Gerbang tol ini masih dalam tahap proses penyelesaian, tapi pengerjaannya sudah mencapai 90 persen.
"Ya kalau kepadatan sudah tak memungkinkan. Gerbang Pakis bisa diterapkan fungsional untuk satu arah," ujar Agus.
Selain itu, di gerbang Singosari tol Pandaan - Malang ada underpass di perempatan Karanglo, Singosari, yang juga sudah beroperasi. Dengan demikian potensi kepadatan arus lalu lintas di wilayah ini turut bisa dikurangi.
"Dengan demikian, kami yakin arus lalu lintas di wilayah ini bisa sangat lancar," tutur Agus.
Mencegah Kecelakaan
Berdasarkan catatan PT Jasa Marga Pandaan – Malang sudah terjadi tiga kali kecelakaan di jalan tol itu sejak pertama beroperasi. Beruntung tidak sampai merenggut korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan tersebut.
"Kecelakaan itu murni human error, kesalahan pengemudi sendiri. Ada yang karena mengantuk atau faktor lainnya," kata Agus.
Seluruh kondisi di Jalan Tol Pandaan – Malang sudah cukup baik. Namun sebagai antisipasi agar tidak terjadi kecelakaan lagi, bakal ditambah rambu petunjuk arah di beberapa titik. Para pengendara juga diminta tidak melaju lebih dari 80 kilometer per jam.
"Kecepatan jangan melebihi batas maksimal. Karena karakter jalan tol ini didesain tidak melebihi kecepatan itu," ujar Agus.
Jalan tol ini sendiri baru memiliki sebuah tempat peristirahatan atau rest area yaitu di kilometer 66 sebelum seksi I. Seluruhnya masih berupa tanah lapang dan hanya dimanfaatkan untuk tempat istirahat saja selama arus mudik dan balik lebaran tahun ini.
Jalan Tol Pandaan – Malang ini sendiri diharapkan bisa memangkas jarak tempuh Surabaya – Malang dan arah sebaliknya. Bila melalui jalan arteri, butuh waktu setidaknya 3 jam perjalanan. Namun dengan jalan tol ini cukup menempuh 1-1,5 jam perjalanan.
Advertisement