Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan LRT Sumsel semakin diminati masyarakat sebagai alat transportasi untuk beraktivitas.
Terbukti, selama masa libur Lebaran, LRT Sumsel yang merupakan LRT pertama di Indonesia itu telah mengangkut sebanyak 121.381 penumpang.
Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan, jumlah penumpang LRT melonjak hingga tiga kali lipat dari hari biasanya. Terhitung sejak 3-10 Juni 2019 rata-rata penumpang per harinya mencapai 15 ribu orang.
Advertisement
"Selama masa 8 hari libur lebaran jumlah penumpang mencapai 121.381 orang. Jumlah penumpang tertinggi terjadi pada tanggal 8 Juni 2019 (H+3) lebaran yakni 24.622 orang," ujar Aida kepada wartawan, Selasa (11/6/2019).
Baca Juga
Jumlah penumpang masa libur Lebaran itu dihitung berdasarkan jumlah tiket penumpang yang tap in dan tap out pada hari itu, tidak ditambah dengan anak-anak berusia di bawah 3 tahun yang tidak dikenai tiket.Â
Aida mengungkapkan, para penumpang yang menaiki LRT tak hanya berasal dari Palembang. Banyak juga penumpang dari Jakarta, Bogor, Jambi, Bengkulu dan kota besar lainnya di Indonesia.
Banyaknya jumlah penumpang tersebut, menurut Aida, tak terlepas dari keinginan warga yang bertransportasi bebas macet. Pada masa Hari Raya Idul Fitri, jalan raya di Palembang mengalami kemacetan.Â
"Para penumpang yang menggunakan LRT karena bebas hambatan,nyaman dan harga tiket terjangkau, namun ada juga yang ingin merasakan naik LRT, terutama penumpang asal luar kota," terang Aida.Â
PT KAI sebagai operator LRT Palembang, berharap keberadaan LRT Sumsel sebagai salah satu moda transportasi karya anak bangsa dapat menjadi bagian penting sistem transportasi masa depan di Sumatera Selatan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Perjalanan LRT Sumsel Bakal Ditambah
Sebelumnya, kesempatan masyarakat Sumatera Selatan untuk menggunakan LRTsebagai alternatif transportasi berpergian akan semakin panjang setiap hari. Mulai tanggal 7 Juni 2019 operasional LRT Sumsel akan ditambah dari 52 perjalanan menjadi 58 perjalanan sampai pukul 20.32 setiap hari.
Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menjelaskan, hal ini sabagai bentuk komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan menjawab kebutuhan akan transportasi publik yang bebas macet, nyaman dengan harga terjangkau.
"Mulai 7 Juni 2019 LRT Sumsel ditambah enam perjalanan sehingga waktu operasional LRT mulai jam 04.48 sampai jam 20.32, dengan keberangkatan terakhir dari stasiun Bandara pukul 19.30 tiba di stasiun DJKA pukul 20.32," kata Aida.
Aida menambahkan penambahan perjalanan ini diharapkan lebih memudahkan penumpang dalam berpergian dengan aman, bebas macet dengan harga tiket yang terjangkau.
Selain itu, penambahan ini juga akan lebih meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan LRT. Kemudian menjadikan LRT Sumsel sebagai bagian penting dalam sistem transportasi publik masa depan masyarakat kota Palembang. Apalagi saat ini LRT Sumsel telah terintegrasi dengan bis Damri dan Trans Musi.
Sejak dioperasikan tanggal 23 Juli 2018 masyarakat cukup antusias menggunakan LRT, tercatat hingga saat ini sudah 1.689.502 penumpang yang menggunakan LRT.
"Dengan dukungan dari semua pihak dan komitmen perbaikan pelayanan yang terus dilakukan PT KAI selaku operator LRT Sumsel, diharapkan ada nya penambahan enam perjalananan ini akan memberikan alternatif transportasi bagi masyarakat dalam berpergian dan mulai beralih menggunakan transportasi publik," tutur Aida
Â
Advertisement
Bakal Dievaluasi Secara Berkala
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, Kementerian Perhubungan akan terus mengevaluasi secara berkala agar Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan (Sumsel) dapat beroperasi secara optimal.
"Kami secara kontinyu melakukan evaluasi. Kita ketahui bahwa LRT Sumsel ini masih uji coba, artinya memang ada perangkat-perangkat yang sedang dilakukan percobaan, agar dia mencapai puncak performance-nya," ujar dia dalam keterangannya, Selasa, 16 April 2019.
Dia mengungkapkan, ada beberapa hal teknis yang perlu dioptimalkan dari LRT Sumsel, semisal terkait waktu tempuh dan headway (waktu tunggu kedatangan) antar LRT.
Menurutnya, ekspektasi masyarakat adalah bagaimana agar waktu tempuh perjalanan LRT bisa lebih cepat. Langkah pertama, yakni dengan akan maksimalkan waktu tempuh perjalanan yang selama ini 1 jam menjadi sekitar 45 menit. Kedua, mengurangi headway dari sebelumnya 24-48 menit menjadi sekitar 15 menit.
"Sehingga total waktu yang dihabiskan mulai dari meninggu kedatangan kereta sampai dengan perjalanan dengan jarak terjauh (dari bandara sampai stasiun DJKA) tidak lebih dari satu jam," sambung dia.
Dia mengungkapkan, ada beberapa hal teknis yang perlu dioptimalkan dari LRT Sumsel, semisal terkait waktu tempuh dan headway (waktu tunggu kedatangan) antar LRT.
Menurutnya, ekspektasi masyarakat adalah bagaimana agar waktu tempuh perjalanan LRT bisa lebih cepat. Langkah pertama, yakni dengan akan maksimalkan waktu tempuh perjalanan yang selama ini 1 jam menjadi sekitar 45 menit. Kedua, mengurangi headway dari sebelumnya 24-48 menit menjadi sekitar 15 menit.
"Sehingga total waktu yang dihabiskan mulai dari meninggu kedatangan kereta sampai dengan perjalanan dengan jarak terjauh (dari bandara sampai stasiun DJKA) tidak lebih dari satu jam," sambung dia.
Â