Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I menambah pasokan elpiji 3 kilogram (Kg) sebanyak 58.986 tabung per hari atau meningkat sebanyak hampir 12 persen dibandingkan konsumsi normal usai Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah.
Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo mengungkapkan, peningkatan pasokan elpiji 3 kg ini dilakukan, untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan elpiji di wilayah Kepulauan Riau.
Advertisement
Baca Juga
"Guna memenuhi kebutuhan masyarakat, kami telah menambah penyaluran elpiji 3 Kg sehingga total penyaluran dari tanggal 1-11 Juni sebanyak 549.360 tabung,” kata Roby di Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Roby melanjutkan, penambahan penyaluran juga dilakukan pada pekan pertama lebaran. Periode 1 sampai 6 Juni 2019, penambahan penyaluran elpiji 3 kg mencapai 9 persen diatas kondisi normal. Penyalurannya setara dengan 58 ribu tabung per hari.
Satgas Pertamina pun terus meningkatkan pengawasan distribusi elpiji. Misalnya, pada Selasa kemarin dilaksanakan peninjauan ke tiga agen yang berada di Kabupaten Tanjung Pinang untuk memastikan kelancaran distribusi dan keamanan stok elpiji bersubsidi.
Menurutnya, Satgas menekankan pada pangkalan untuk tidak menjual elpiji 3 kg kepada pengecer. Serta membatasi pembelian elpiji bersubsidi dua tabung per KTP, untuk mengantisipasi pembelian berlebih oleh pengecer.
Untuk memastikan dapat memenuhi kebutuhan elpiji bersubsidi, Pertamina juga mengantisipasi dengan memperkuat ketahanan stok elpiji. Rata-rata stok yang tersedia di Depot elpiji Tanjung Uban, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 18 hari ke depan.
"Kami menghimbau agar warga tidak mudah termakan isu kelangkaan. Bila muncul isu kelangkaan, biasanya warga panik sehingga menumpuk stok elpiji melebihi kebutuhan. Penumpukan seperti ini yang biasanya memicu antrean di pangkalan," tandasnya.