Sukses

Dari Awal Tahun, Rupiah Menguat 1,02 Persen

Secara rata-rata sampai 12 Juni 2019 posisi rupiah di angka 14.188 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu menguat 1,02 persen hingga ke level 14.235 per dolar AS. Perhitungan itu sejak awal tahun hingga 12 Juni 2019.

Hal itu dia sampaikan Perry dalam Rapat Kerja (Raker) DPR yang digelar bersama pemerintah yang diwakili oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Bappenas.

"Bila dibandingkan dengan tingkat akhir 2018 yang pada waktu itu 14.380 per dolar AS, nilai tukar rupiah sampai dengan tanggal 12 Juni terdekat 14.235 per dolar AS atau menguat 1,02 persen," tuturnya di Gedung DPR RI, Kamis (13/6/2019).

Secara rata-rata sampai 12 Juni 2019 posisi rupiah di angka 14.188 per dolar AS atau menguat 0,41 persen dibandingkan dengan rata-rata 2018 yang ada di angka 14.246 per dolar AS.

"Dengan perkembangan ini pula secara rata nilai tukar rupiah 2019 mencapai 14.188 per dolar AS," kata dia.

Perry melanjutkan, untuk Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2019 sendiri, rata-rata nilai tukar 2019 diperkirakan akan berada pada kisaran 14.000 per dolar AS-14.400 per dolar AS.

"Prospek NPI 2020 yang membaik juga mendukung nilai tukar rupiah 2020 terkendali, yang rata-rata diperkirakan berada pada kisaran 13.900 per dolar AS-14.300 per dolar AS," paparnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aksi Protes di Hong Kong Tekan Rupiah ke 14.265 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Aksi protes di Hong Kong menjadi sentimen yang menekan rupiah.

Mengutip Bloomberg, Kamis (13/6/2019), rupiah dibuka di angka 14.241 per dolar AS, tak berubah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya. Namun menjelang siang, rupiah melemah ke level 14.265 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.241 per dolar AS hingga 14.265 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 0,87 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.270 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.234 per dolar AS. 

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, protes di Hong Kong bisa menjadi risiko investasi di Asia.

"Unjuk rasa di Hong Kong yang berkembang menjadi kericuhan pada Rabu lalu tampaknya bisa menjadi kekhawatiran atau risiko investor terhadap investasi," ujar Lana dikutip dari Antara.

Protes warga yang menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Ekstradiksi ke China ini didukung oleh para pebisnis. Sekitar 100 pebisnis Hong Kong akan tutup sebagai tanda solidaritas.

Banyak pihak khawatir dengan RUU itu akan menjerat orang-orang di pengadilan China daratan yang dianggap tidak transparan.

"Hong Kong merupakan salah satu pusat keuangan di Asia. Koreksi pasar saham di hampir semua bursa di Asia kemarin bisa jadi sebagai respon atas kekhawatiran tersebut, namun kemungkinan respon ini hanya temporer," ujar Lana.

Lana memprediksi hari ini rupiah akan menguat di kisaran 14.220 per dolar AS hingga 14.240 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.