Sukses

Pengusaha Harap Pembangunan Pelabuhan Marunda Segera Rampung

Pelabuhan Tanjung Priok lebih banyak berkonsentrasi dengan terhadap kontainer, sementara Pelabuhan Marunda mengangkut barang curah.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha berharap proses pembangunan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, segera selesai. Dengan demikian, mampu mengurangi kepadatan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok.

Ketua Umum Indonesia Shipowner Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan keberadaan Pelabuhan Marunda sangat dibutuhkan dan dapat dijadikan penopang bagi Pelabuhan Tanjung Priok dengan pelayanan berbeda.

"Penting keberadaan Pelabuhan Marunda ini, karena yang dikerjakan barang yang berbeda, jadi sangat penting," ujar dia di Jakarta, Jumat (14/6/2019).

Dia menjelaskan, Pelabuhan Marunda melayani kegiatan muatan curah seperti batu bara, komoditas cair, dan lainnya, berbeda dengan kegiatan kepelabuhan yang ada di Tanjung Priok.

"Pelabuhan Tanjung Priok lebih banyak berkonsentrasi dengan terhadap kontainer, sementara Marunda mengangkut barang curah," papar dia.

Carmelita berharap investasi pembangunan Pelabuhan Marunda terus dijalankan untuk memaksimalkan peralatan yang dibutuhkan, sehingga ke depan pelayanan kepada pelanggannya dapat maksimal.

"Pelabuhan Tanjung Priok, istilahnya dalam investasi alat-alatnya kan sudah banyak, tapi Pelabuhan Marunda harus berinvestasi lebih banyak lagi, bagaimana mereka memberikan servis kepada pelanggan-pelanggannya, dalam hal ini pelayaran barang curah, jadi harapan kami, mereka terus berinvestasi," tandas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

DPR Menilai Lambatnya Pembangunan Pelabuhan Marunda Bakal Ganggu Investasi

Terhambatnya proses pembangunan Pelabuhan Marunda di Cilincing, Jakarta Utara dinilai dapat mengganggu masuknya investor ke proyek infrastruktur di Tanah Air.

Anggota Komisi V DPR,  Bambang Haryo Soekartono mengatakan, Pelabuhan Marunda merupakan salah satu proyek strategis nasional yang seharusnya sudah rampung sejak lama. Namun, hingga saat ini pembangunannya belum juga rampung.

"Pemerintah sekarang  membanggakan proses izin 3 jam selesai tapi ini investor atau swasta yang sudah mendapatkan izin tapi masih terhambat juga investasinya, ini jelas mengganggu investasi di Tanah Air," ujar dia di Jakarta, Rabu (12/6/2019). 

Menurut Bambang, tidak diselesaikan pembangunan Pelabuhan Marunda akan menghambat target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Bambang pun mengusulkan agar pemerintah untuk mencari pasar atau market yang nantinya kapal-kapal pengangkut muatan curah seperti batu bara, komoditas cair, dapat dilayani di Pelabuhan Marunda.

"Sekarang pemerintah cari marketnya, agar nanti ketika pelabuhan sudah jadi semua dapat efektif bekerja," tandas dia.