Sukses

Sentimen Global Diproyeksi Tekan Laju IHSG

Pergerakan IHSG diperkirakan masih akan diwarnai tekanan pada perdagangan saham hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan diwarnai tekanan pada perdagangan saham hari ini. Dari eksternal, intensitas ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China masih menjadi katalis menjelang pertemuan KTT G20 di akhir bulan ini.

Sedangkan dari dalam negeri, sentimen aksi tunggu investor terhadap hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai pemilihan presiden 2019 masih menjadi fokus para investor.

Melihat sejumlah sentimen itu, Analis PT Artha Sekuritas Juan Harahap menilai IHSG sulit berbalik arah untuk menguat. Apalagi, secara teknikal ruang penguatan indeks sudah sangat terbatas.

"Itu terlihat dari indikator stochastic yang membentuk deadcross yakni menunjukkan indikasi pelemahan," terangnya di Jakarta, Senin (17/6/2019).

Dia pun memprediksi pasar saham dalam negeri akan diperdagangkan pada support resistance di level 6.225-6.285.

Melanjutkan, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah menjelaskan, sentimen geopolitik antara AS-Iran kini semakin memanas.

AS menyalahkan Iran atas dugaan serangan kapal tanker minyak milik Arab Saudi yang mengancam supplai minyak mentah sehingga berpotensi menaikan harga.

"Selain itu, investor asing juga mulai beralih pada obligasi seiring spekulasi penurunan suku bunga the Fed yang akan mempengaruhi kebijakan moneter global," tuturnya.

Adapun pihaknya memproyeksi IHSG akan terkoreksi terbatas dengan level 6162-6279.

Hari ini, Reliance Sekuritas menyarankan investor memboyong saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).

Kemudian Artha Sekuritas merekomendasikan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE),PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT PP (Persero) Tbk (PTPP)