Sukses

Begini Kriteria yang Cocok Mengisi Jabatan Dirut PLN

Pemegang saham belum menetapkan pengganti yang menempati jabatan definitif untuk Dirut PLN.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Direktur Utama PLN Sofyan Basir sebagai tersangka dalam kasus suap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau I, pemegang saham belum menetapkan pengganti yang menempati jabatan definitif.

Lalu, bagaimana sebaiknya kriteria Direktur Utama PLN yang baru?

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, sosok yang akan dipilih sebagai Direktur Utama (Dirut) PLN sebaiknya paham akan kondisi ketenagalistrikan di Indonesia. Selain itu, juga harus paham dengan alur bisnis yang terjadi di dalam PLN. 

"Terkait dengan sosok Dirut PLN yang baru saya kira adalah sosok yang benar-benar pas," kata Mamit saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (17/6/2019).

Mamit melanjutkan, PLN butuh sosok yang tegas dan juga bersih, sehingga PLN bisa lepas dari tekanan pihak yang mencoba mencari rente dari kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan.

"Dari sisi teknis,dia juga harus paham dengan cara kerja di PLN dan mengerti tentang keteknikan juga. Selain itu, juga harus paham tentang keuangan dan bisa mengatur kondisi keuangan agar bisa terus sehat," tambahnya.

Mamit menuturkan, pengisi jabatan Direktur PLN akan lebih cocok jika dari internal PLN sendiri, karena dengan demikian tidak perlu lagi penyesuaian alur kerja, sudah paham dengan cara kerja yang ada. Sehingga bisa lebih cepat lagi dalam bertindak dan mengambil keputusan. 

"Jika orang luar akan makan waktu lama untuk beradaptasi. Belum lagi penerimaan dari pihak dalam. Atau dia harus mengubah susunan direksi yang lain atau VP yang lain," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Ini Bocoran Calon Dirut PLN

Sebelumnya, Kementerian BUMN sampai saat ini belum menentukan siapa Direktur Utama PT PLN (Persero). Yang terbaru, Kementerian BUMN sudah mengantongi beberapa nama sebagai kandidatnya.

Sekretaris Kementerian BUMN, Imam A Putro, mengatakan sesuai prosedur, pemilihan siapa pemimpin PLN harus melalui Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ada beberapa calon, dari internal dan eksternal," ujar Imam, Selasa, 11 Juni 2019.

Dia juga sedikit memberikan sosok seperti apa yang pantas memimpin PLN.

"Dia harus punya leadership yang kuat, karena PLN itu BUMN yang punya aset paling besar," ucapnya.

Imam tak menjelaskan siapa nama-nama kandidat yang berasal dari eksternal PLN. Hanya saja untuk internal, beberapa direksi yang saat ini menjabat masuk sabagai kandidat.

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN (Persero) mengangkat Djoko Rahardjo Abumanan menjadi pejabat pelaksana tugas (Plt.) Direktur Utama PLN. 

Ia menjalankan tugas Sofyan Basir yang saat ini tengah menjalani proses hukum terkait perkara kasus suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Riau-1. Penyerah Surat Keputusan (SK) pengangkatan Djoko Rahardjo Abumanan berlangsung di kantor Kementerian BUMN Jakarta Pusat, pada Rabu, 29 Mei 2019.

 

3 dari 4 halaman

Direksi PLN Dirombak, Pengisi Jabatan Dirut PLN Belum Permanen

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN (Persero) memutuskan mengangkat Djoko Rahardjo Abumanan, yang sebelumnya menjabat Direktur Bisnis Regional Jawa Bali dan Nusa Tenggara, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN dan Direktur Pengadaan Strategis Dua, sejak 29 Mei 2019.

Plh. Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, untuk posisi Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Nusa Tenggara yang sebelumnya diisi Djoko, kini digantikan oleh Supangkat Iwan Santoso yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis Dua.

"Surat Keputusan diberikan oleh Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah. Acara serah terima dan pengangkatan Direksi PLN digelar di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat," kata Dwi, di Jakarta, Rabu (29/5/2019).

RUPS juga mengangkat dan menetapkan Sripeni Inten Cahyani sebagai Direktur Pengadaan Strategis Satu. Atas perombakan ini, PLN terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan.

"Jajaran Direksi, Manajemen dan seluruh Pegawai PLN mengucapkan selamat dan akan mendukung penuh kepemimpinan Bapak Joko Abumanan selaku Plt Dirut PLN," ucapnya.

4 dari 4 halaman

Susunan Direksi

Dengan perubahan di atas maka susunan Direksi PLN sebagai berikut:

1. Djoko Raharjo Abumanan sebagai Plt Direktur Utama PLN

2. Sripeni Inten Cahyani sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1

3. Djoko Raharjo Abumanan sebagai Direktur Pengadaan Strategis 2

4. Sarwono Sudarto sebagai Direktur Keuangan

5. Muhamad Ali sebagai Direktur Human Capital Management

6. Syofvi Felienty Roekman sebagai Direktur Perencanaan Korporat

7. Amir Rosidin sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Tengah

8. Supangkat Iwan Santoso sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara

9. Haryanto W.S. sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Barat

10. Machnizon sebagai Direktur Bisnis Regional Kalimantan

11. Syamsul Huda sebagai Direktur Bisnis Regional Sulawesi

12. Ahmad Rofiq sebagai Direktur Bisnis Maluku dan Papua

13. Wiluyo Kusdwiharto sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatera.

Â