Sukses

Kemajuan Teknologi Jadi Peluang Bagi Industri Kuliner Lokal

Di era teknologi digital, makanan khas daerah harus jadi unggulan di negeri sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Jasa Boga (APJI) menyatakan kemajuan teknologi menjadi peluang bagi industri kuliner dalam negeri untuk berkembang, khususnya untuk produk kuliner asli daerah.

Ketua Umum APJI Rahayu Setiowati mengatakan, seiring perkembangan teknologi digital 4.0, maka sektor industri menjadi semakin kompetitif, termasuk di industri kuliner. Namun demikian, hal tersebut harus dimanfaatkan dalam rangka mendorong pengembangan industri kuliner lokal.

"Harus dijadikan peluang agar dapat mengembangkan persaingan di era globalisasi, makanan khas daerah menjadi unggulan di negeri sendiri, juga mancanegara," ujar dia di Jakarta, Senin (17/6/2019).

Menurut Rahayu, dalam menyongsong era teknologi ini, pihaknya tidak bisa bergerak sendiri. Oleh sebab itu, APJI akan melakukan konsolidasi di internal dan melakukan sinergi dengan pihak lain guna memasarkan produk-produk kuliner asli Indonesia.

"APJI ke depan juga akan bersinergi dengan Kadin bersama instansi terkait seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian Koperasi dan UMKM, Bekraf, perbankan, dan BUMN serta instansi pemerintah terkait lannya dalam rangka sinergitas program untuk membantu Anggota APJI di seluruh tanah air ini untuk mengembangkan tampilan jajan pasarnya lebih luas dan kreatif," jelas dia.

Selain itu, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada September 2019 yang akan berlangsung di Bali, juga akan diselenggarakan pameran kuliner bertaraf internasional. Melalui pameran ini diharapkan bisa memperkenalkan kuliner asli Indonesia secara lebih luas kepada dunia internasional.

"Saat Rakernas nanti, DPP APJI akan mengadakan pameran bertaraf internasional dan festival jajan pasar nusantara makanan khas kebanggaan tiap provinsi di seluruh nusantara," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Ekonomi Stabil, Indonesia Siap Raup Untung dari Perang Dagang

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai Indonesia masih memiliki peluang di tengah bergulirnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Sebab, Indonesia sendiri memiliki fundamental ekonomi yang kuat dalam menghadapi situasi global saat ini. 

"Bagi Indonesia, sebetulnya perang dagang AS-China ini zero sum game, yang artinya tidak ada yang diuntungkan. Tetapi, di sini kita punya peluang. Adanya perang dagang ini, orang melihat negara kita berada di zona aman," kata Airlangga dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (16/6/2019).

Airlangga menjelaskan, Indonesia telah masuk zona aman investasi sejak 20 tahun lalu, yakni setelah berakhirnya Orde Baru dan dimulainya masa Reformasi. Sebagai negara dengan kondisi geopolitik yang cukup stabil, Indonesia kini semakin diincar oleh investor asing, imbuhnya.

Seperti diketahui, lembaga pemeringkat Standard and Poors (S&P) Global Ratings meningkatkan peringkat utang jangka panjang atau sovereign credit rating Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil. Dengan demikian, Indonesia kini memperoleh status layak investasi atau investment grade dari ketiga lembaga pemeringkat internasional, yakni S&P, Moody's, dan Fitch.

Airlangga menambahkan, Indonesia sedang dipandang sebagai salah satu negara yang serius dalam mengembangkan ekonomi digital. Itu menjadi nilai positif tersendiri bagi para pelaku usaha dunia."Bahkan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melihat Asia Tenggara terutama Indonesia bisa menjadi ground untuk digital economy," tuturnya.

3 dari 4 halaman

KEIN Tunjuk Solo Jadi Contoh Pengembangan Ekonomi Daerah

Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menetapkan Kota Solo menjadi model pembangunan ekonomi daerah. Harapannya dengan meniru pengembangan ekonomi di Solo itu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sejumlah daerah di Indonesia.

Ketua KEIN, Soetrisno Bachir mengaku sedang mempelajari Kota Solo dan sekitarnya. Hal ini disebabkan ekonomi di kota tersebut bisa menggeliat dengan baik sehinga berdampak terhadap kekuatan ekonomi lokal.  

"Dari mulai kreativitas, inovasi kuliner hingga wisata itu bisa berjalan semua dengan baik," kata dia ketika ditemui saat acara tasyakuran kemenangan Jokowi-Amin di Graha Sabha Buana, Solo, Sabtu malam, 25 Mei 2019.

Dengan potensi yang unggul itu, ia pun tertarik Solo akan dijadikan sebagai studi bagi daerah-daerah lain untuk meniru. Terlebih di kota kelahiran Presiden Jokowi itu banyak perkembangan yang luar biasa sehingga pertumbuhan ekonominya bagus.

"Perkembangan ekonomi di Kota Solo jauh dibandingkan dengan kota-kota lain," ucapnya.

Oleh sebab itu, menurut Soetrisno, KEIN akan membuat sebuah kajian terkait model pembangunan ekonomi di Solo untuk bisa diterapkan di daerah lain. Nantinya kajian tersebut akan diserahkan kepada Presiden Jokowi sebuah masukan.

"Kami akan memberikan saran-saran kepada Pak Presiden supaya hasil studi ini bisa dipelajari atau ditiru oleh daerah-daerah lain untuk mengembangkan kemandirian ekonomi atau kearifan lokal," harapnya.

4 dari 4 halaman

Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah

Mantan Ketua Umum PAN itu merujuk kepada Kota Solo karena memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan Nasional. Kota tersebut sudah berkembang dari daerah sentra industri kecil dan menengah menjadi kota jasa dalam 15 tahun terakhir.

"Kepemimpinn Pak Jokowi di Solo selama dua periode, turut memberikan warna baru ekonomi lokal di Solo yang bisa di contoh daerah lain," ucapnya.

Perkembangan sektor jasa di Solo itu bisa dilihat dari kegiatan tahunan yang sudah dikenal secara nasional dan internasional. Kegiatan itu di antaranya Solo Batik Carnival, Solo International Performing Art, Solo Batik Fashion dan lainya.

"Kegiatan tahunan itu telah menjadi ikon dan mendorong perkembangan sektor pariwisata dan MICE," kata dia.

Menurutnya, sektor jasa tersebut secara tidak langsung turut mendorong perkembangan industri kecil di Solo yang memang sudah ada sejak lama. Industri kecil tersebut meliputi batik, kerajinan, tekstil, industri kayu serta industri makanan olahan.

"Penguatan ekonomi lokal di Solo itu akan turut menarik devisa baik di sektor pariwisata maupun dari hasil ekspor industri kecil menengah," ujar dia.