Sukses

Euforia The Fed Pangkas Suku Bunga Angkat Wall Street

Sebanyak 11 indeks sektor S&P 500 mencatat kenaikan setelah Bank Sentral AS mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Liputan6.com, New York - Wall Street menguat dengan indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi, terangkat ekspektasi Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunganya pada bulan depan, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi melemah imbas dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.

 

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,94 persen menjadi 26.753,17 poin, sementara S&P 500 naik 0,95 persen menjadi 2.954,18. Serta, Nasdaq Composite menambahkan 0,8 persen menjadi 8.051,34.

Adapun indeks acuan S&P 500, yang telah naik sekitar 7 persen sejauh ini pada bulan Juni, ditutup di atas rekor tertinggi sebelumnya pada 3 Mei.

Sebanyak 11 indeks sektor S&P 500 mencatat kenaikan setelah Bank Sentral AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan yang berlangsung selama dua hari pada hari Rabu. Bank Sentral juga berjanji untuk "bertindak sesuai" untuk mempertahankan kesehatan ekonomi.

Indeks utama Wall Street telah naik dalam beberapa pekan terakhir dipicu ekspektasi penurunan suku bunga dan harapan kebangkitan pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina pada pertemuan G-20 di Jepang.

“Selalu akan menjadi sulit bagi Fed untuk memenuhi harapan pasar yang tinggi. Sementara bar ditetapkan tinggi, pembuat kebijakan tampaknya telah membersihkannya dengan mudah,” kata Craig Erlam, Analis Pasar Senior di OANDA di London.

Langkah Fed yang dovish lebih dari harapan menyebabkan imbal hasil (yield) obligasi treasury AS jatuh, dengan benchmark 10-tahun turun di bawah 2 persen untuk pertama kalinya dalam lebih dari 2-1/2 tahun.

Adapun kali ini, indeks energi melonjak 2,21 persen, terbesar di antara 11 sektor indeks utama S&P. Harga minyak melonjak lebih dari 5 persen dipicu ketegangan baru di Timur Tengah setelah Iran menembak jatuh drone militer AS.

 

2 dari 2 halaman

Saham Naik dan Turun

Pada perdagangan kali ini, saham Apple naik 0,8 persen dan sempat mencapai USD 200 per saham untuk pertama kalinya sejak awal Mei. Pembuat iPhone ini dipandang sebagai korban potensial utama dalam perang dagang Trump, jika kondisi memburuk.

Kemudian saham Slack Technologies Inc, platform perpesanan tempat kerja yang tumbuh cepat, melonjak hampir 50 persen dalam debut perdagangan publiknya sehingga membuat nilai perusahaan mencapai lebih dari USD 25 miliar.

Sektor teknologi naik 1,43 persen, dipimpin Oracle Corp. Sahamnya melonjak 8,2 persen setelah pembuat perangkat lunak ini memperkirakan laba kuartal di atas perkiraan. 

Sementara saham yang turun, antara lain milik Operator pelayaran Carnival Corp turun 7,6 persen, yang terbesar di antara indeks perusahaan S&P.

Demikian pula saham pesaingnya, Royal Caribbean Cruises Ltd dan Norwegian Cruise Line Holdings Ltd masing-masing turun lebih dari 2 persen.

Sentimen pelengkap pasar kali ini adalah data yang menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu.

Ini menunjuk pada kekuatan pasar tenaga kerja yang mendasarinya meskipun ada penurunan tajam dalam pertumbuhan pekerjaan pada bulan Mei.

Kali ini, volume perdagangan saham mencapai 7,5 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,9 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Wall Street