Liputan6.com, Jakarta - Listrik menjadi infrastruktur penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, mendorong investasi, dan pemerataan industri, yang berdampak lanjutan bagi penciptaan lapangan kerja dan ekonomi daerah.
Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) Iwa Garniwa Mulyana mengatakan, kestabilan pasokan listrik merupakan kunci pertumbuhan industri modern yang akan memacu peningkatan perekonomian nasional.
"Saya melihat PLN lebih dari siap dalam upaya memenuhi kebutuhan dan pertumbuhan dunia industri. Pemerintah juga seharusnya mensinkronkan antara rencana industrial dengan kapasitas pasokan listrik yang sudah disiapkan PLN," ujar dia di Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Advertisement
Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019-2028, penambahan infrastruktur ketenagalistrikan yang direncanakan hingga 2028 mendatang antara lain pembangkit tenaga listrik 56.395 MW, jaringan transmisi sepanjang 57.293 kilometer sirkit (kms), gardu induk 124.341 MVA, jaringan distribusi sepanjang 472.795 kms, dan gardu distribusi 33.730 MVA.
"Kesiapan infrastuktur PLN sudah lebih dari cukup dalam upaya memenuhi pasokan listrik yang dibutuhkan industri modern," kata dia.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto mengugkapkan untuk mencapai target tersebut, PLN melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan mewujudkan sistem tenaga listrik Jawa-Bali (SJB), sebagai sistem interkoneksi terbesar di Indonesia.
Sedangkan untuk sistem kelistrikan di wilayah Sumatera, saat ini dalam tahap pembangunan interkoneksi dari Sumatera Selatan hingga Aceh. Awal 2019, PLN juga berhasil menyelesaikan dan mengoperasikan tiga proyek transmisi kelistrikan di Sumatera.
Saat ini dari Brastagi di Sumatera Utara hingga Kutacane di Aceh, sudah tersambung oleh jaringan transmisi listrik 150 kilo Volt (kV) sepanjang 110 kms yang ditopang dengan 345 tower. Untuk menambah keandalan listrik di Kutacane, PLN juga telah mengoperasikan gardu induk (GI) kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA).
Selain itu, PLN berhasil menyambung transmisi listrik 150 kV sepanjang 65,8 kms antara Seputih Banyak ke Menggala, Lampung. Proyek lama yang sudah berumur 11 tahun ini resmi beroperasi per 29 Desember 2018 lalu.
"Penyambungan tersebut membuat transfer listrik dari Sumatera bagian selatan ke Lampung makin andal," ungkap dia.
Untuk Riau, lanjut Wiluyo, PLN telah mengoperasikan tambahan trafo berkapasitas 60 MVA di Gardu Induk Pasir Putih. Satu trafo ini menambah kapasitas GI Pasir Putih menjadi total 120 MVA.
"Pembangunan trafo baru itu bisa untuk menambah jumlah pelanggan. Ini artinya, selain memperkuat keandalah transfer listrik, pemasangan trafo juga bisa meningkatkan penjualan PLN di sekitar Pasir Putih," jelas dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Indonesia Timur
Di daerah lain seperti Indonesia bagian timur, sistem interkoneksi dirancang per provinsi, selain adanya island system. Untuk wilayah Sulawesi Bagian Selatan, misalnya, PLN Unit Induk Pembangunan (IUP) Sulbagsel I akan membangun dua jaringan transmisi bawah tanah atau Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) bertegangan 150 kV. Kedua jaringan adalah SKTT 150 kV KIma hingga Daya Baru dan SKTT 150 kV Tanjung Bunga hingga Bontoala.
General Manager PLN UIP Sulbagsel, I Putu Riasa mengatakan, kedua SKTT memiliki total lintasan 27,57 kilometer (km) akan melintasi Makassar dan Maros. Tujuan pembangunan SKTT 150 kV Tanjung Bunga hingga Bontoala adalah untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik Kota Makassar dan sekitarnya.
"Sementara, SKTT 150 kV Kima hingga Daya Baru dibangun untuk menjamin keandalan pasokan listrik Kawasan Industri Makassar," tutur dia.
Â
Advertisement
Pembangunan di 2018
Sepanjang tahun lalu, dalam catatan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, pemerintah melalui PT PLN (Persero) telah membangun 4.950 kms jaringan transmisi dam 20.645 MVA gardu induk. Angka ini merupakan penambahan terhadap 9.617 kms yang telah beroperasi sampai Februari silam.
Khusus untuk gardu induk, PLN telah mengoperasikan 37.628 MVA. Di luar itu, 38.289 MVA masih dalam tahap konstruksi, dan 33.542 lainnya dalam tahap pra konstruksi.
Proses pembangunan transmisi dan GI tersebut menunjukkan hasil yang luar biasa cepat. Dari 109.459 MVA yang harus dibangun, PLN telah mengoperasikan sebanyak 34 persen, dan 35 persen sedang proses pembangunan.