Sukses

Catut Nama Bill Gates, Penipu India Curi Uang Rp 30,7 Miliar

Penipu di India mencatut nama-nama miliarder seperti Bill Gates untuk menipu korban.

Liputan6.com, New Delhi -- Komplotan penipu di India berhasil melaksanakan penipuan massal dengan cara mencatut nama-nama miliarder, salah satunya Bill Gates. Total uang yang mereka curi mencapai 150 juta rupee atau Rp 30,7 miliar (1 rupee = Rp 204).

Dilansir dari The Next Web, penipuan ini terjadi di dunia maya, yakni berupa penipuan uang kripto. Korban terbuai untuk berinvestasi di situs tipu-tipu seperti bet2bet dan Monivo.

Pihak kepolisian menyebut para investor dijanjikan bisa meraup keuntungan besar tetapi tidak mendapat apa-apa. Situs Monivo juga diketahui menampilkan kutipan dari milairder Bill Gates, Richard, Branson, dan Eric Schmidt.

Kutipan itu sebenarnya asli, tetapi tampilannya membuat seakan para miliarder member endorsement ke perusahaan pelaku penipuan. Tindakan itu diyakini untuk memengaruhi persepsi para korban agar mau berinvestasi.

Dalam kasus ini, pasukan anti-teroris India sampai turun tantang. Lantaran, masih ada kemungkinan aktivitas terorisme dalam kasus ini.

Sejauh ini, pasukan anti-teroris India sudah menahan empat tersangka. Satu orang diciduk di Jaipur, dua orang dijebak di New Delhi, dan satu lagi d Dehradun.

Bill Gates sebetulnya anti terhadap uang kripto seperti bitcoin. Sama seperti Warren Buffett, Bill Gates memandang bitcoin sebagai tindakan spekulatif.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Ini Cita-Cita Bill Gates Jika Sekarang Masih Muda

Miliarder Bill Gates menjawab pertanyaan soal apa yang akan dia lakukan jika usianya masih 20-an. Ternyata, pilihan kariernya tidak jauh-jauh dari industri teknologi.

Dalam dialog Economic Club of Washington, D.C., Bill Gates membahas pentingnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam memahami berbagai permasalah di dunia. Ia percaya AI bisa menjadi solusi. 

Dengan AI itulah Bill Gates bercita-cita ingin mengajarkan cara membaca ke komputer. Tujuannya agar komputer bisa membantu menyelesaikan masalah dunia lewat banyak membaca. Menurut dia, perkembangan AI dalam area tersebut masih terbilang mandek.

"Melihat latar belakang saya, saya akan mendirikan perusahaan AI yang tujuannya bisa mengajari komputer cara membaca, sehingga mereka bisa menyerap dan memahami segala ilmu pengetahuan di dunia," ujar Bill Gates seperti dikutip CNN Business.

Masalah lain dalam perkembangan AI adalah teknologi itu dianggap bisa menghilangkan lapangan kerja. Bill Gates justru tidak terlalu khawatir mengenai itu.

Menurut Bill Gates, kehadiran AI justru bagus karena produktif dan bisa memberikan waktu tambahan manusia masyarakat. Hanya saja, masyarakat memang butuh waktu untuk menyesuaikan.

"Pertambahan produktivitas yang datang dari AI akan menciptakan dilema tentang apa yang harus orang-orang lakukan dengan waktu ekstra tersebut. Meski demikian perlu ada penyesuaian yang terjadi," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Bill Gates Menyesal Tak Luncurkan OS Seperti Android Lebih Dulu

Bill Gates dikenal sebagai salah satu orang paling sukses saat ini dan kreator sistem operasi paling populer di dunia, yakni Windows. Namun, bukan berarti dia tidak memiliki kesalahan dalam karir gemilangnya tersebut.

Dalam sebuah wawancara terbaru di ajang Village Global, dia mengungkapkan salah satu kesalahan fatal yang dilakukan Microsoft dan nyatanya masih terus disesali hingga saat ini.

Dikutip dari Independent, kesalahan yang dimaksud Gates adalah membiarkan Google merilis Android. Menurut dia, di dunia software terutama untuk platform tertentu menganut sistem pasar yang winner-takes-all. 

"Kesalahan terbesar adalah...kesalahan manajemen apa pun yang berhubungan dengan saya sehingga Microsoft tidak seperti Android," tuturnya.

Gates sendiri mengatakan hal itu bukannya tanpa alasan. Sebab sejak lama, Microsoft merupakan perusahaan yang sangat unggul di bidang software, terutama sistem operasi. 

"Itu dia, Android merupakan platform ponsel standar saat ini--non Apple. Sesuatu hal yang sebenarnya wajar dimenangkan oleh Microsoft," tuturnya.

Namun ketika itu, Microsoft memang tidak fokus ke perangkat mobile, utamanya perangkat dengan layar sentuh. Meski menyesal, Bill Gates tetap menyebut Microsoft sebagai perusahaan yang sangat kuat saat ini.

Hanya Gates mengandaikan jika tidak ada kesalahan tersebut, Microsoft akan menjadi 'perusahaan terkemuka', tidak sekadar 'salah satu perusahaan terkemuka'.Â