Sukses

Harga Emas Stabil Jelang Pertemuan Presiden AS-China di KTT G20

Harga emas bertahan stabil menyambut akhir pekan di tengah pertemuan KTT G20.

Liputan6.com, New York - Harga emas bertahan stabil menyambut akhir pekan seiring investor menunggu untuk melihat apakah putaran penting pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China selama akhir pekan akan menyelesaikan sengketa bilateral.

Akan tetapi, harga emas berada di jalur yang menandai bulan terbaik dalam tiga tahun dengan naik delapan persen pada Juni. Hal ini dibayangi harapan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve akan melonggarkan kebijakan moneter.

Selama kuartal I 2019, harga emas naik 9,1 persen, dan mencatatkan kenaikan terbesar sejak kuartal I 2016.

Harga emas di pasar spot sedikit berubah ke posisi USD 1.409,33 per ounce. Harga emas melampaui level psikologis kunci di USD 1.400 pada awal pekan ini hingga mencapai USD 1.438,63 untuk pertama kalinya dalam enam tahun.

Harga emas berjangka AS naik 0,1 persen ke posisi USD 1.413,70 per ounce.  "Ada kegugupan dan ketidakpastian seiring ada perang dagang. Kami melihat investor berlindung di ketika ketegangan perang dagang berlanjut," tutur Direktur High Ridge Futures, David Meger, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (29/6/2019).

Ia menambahkan, setiap pelonggaran ketegangan perang dagang dapat menghilangkan permintaan safe haven untuk logam mulia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Dolar AS Melemah

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu pada pertemuan tingkat tinggi G20 pada akhir pekan ini di Osaka, Jepang untuk pembicaraan yang dapat membantu menyelesaikan perang dagang selama setahun antara kedua negara.

Di tengah sentimen itu, dolar AS sedikit berubah dan alami pelemahan sejak awal 2018. Taruhan pemotongan suku bunga oleh bank sentral AS mendorong indeks dolar AS turun 1,7 persen pada Juni.

Dolar AS melemah membuat emas menjadi lebih menarik bagi pembeli yang memakai mata uang lain.

"Kami masih melihat minat investor besar pada logam mulia. Pasar memperkirakan harapan yang meningkat untuk dua kali pemangkasan suku bunga bank sentral AS dalam beberapa bulan ke depan," ujar Kepala Analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa.

"Kami sekarang dapat melihat area support pertama di level psikologis USD 1.400. Sedangkan resistance pertama di USD 1.424 dan USD 1.440," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Harga Logam Lainnya

Selain itu, harga perak naik 0,3 persen menjadi USD 15,30 per ounce. Harga perak telah naik lima persen pada Juni, dan alami kenaikan terbesar pada 2019. Harga palladium turun 0,5 persen menjadi USD 1.543,01. Harga platinum naik lebih dari tiga persen menjadi USD 839,76, tertinggi sejak 16 Mei.

"Lonjakan harga emas telah menyebabkan pelaku pasar kembali menilai ruang logam mulia. Meningkatnya permintaan suku cadang kendaraan listrik juga mengangkat harga platinum," ujar Kepala Investasi di Cabot Wealth Management, Rob Lutts.

Analis menilai, pelaku pasar akan mengawasi angka produksi Tesla Inc yang diharapkan pekan depan dapat mengindikasikan permintaan untuk kendaraan listrik dan bisa melihat permintaan industri untuk platinum dan palladium.