Sukses

Distribusi BBM dan LPG Mulai Normal di Sulawesi Tenggara

Pertamina memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG sudah kembali pulih di beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga minggu pascabanjir melanda beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG sudah kembali pulih. 

"Alhamdulillah, seluruh lembaga penyalur produk-produk Pertamina sudah normal seperti sedia kala," ujar Unit Manager Comumunication & CSR Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan, Sabtu (29/6/2019).

Menurut Hatim, sejak awal bencana, Pertamina sudah langsung menerapkan pola RAE (Regular Alternative on Emergency) yang otomatis dihidupkan jika muncul kendala distribusi BBM/LPG. 

Tercatat per Jumat 28 Juni 2019, stok BBM dan LPG di Sulawesi Tenggara dalam kondisi aman, masing-masing berada di level 4 hari untuk Premium, 5 hari untuk Solar, 11 hari untuk Pertamax, 11 hari untuk Avtur dan 2 hari untuk LPG. 

"Ini merupakan hasil dari optimalisasi jalur distribusi alternatif yang dilakukan selama terjadi banjir, kini Terminal BBM dan LPG Pertamina di Kabupaten Kolaka, dan Kota kendari berada dalam posisi stok normal dan aman," ujar Hatim.

Hatim menuturkan, pemulihan yang cukup cepat ini berkat kesigapan seluruh tim Pertamina dalam melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hambatan alam dan force majeur.

"Ini tak lain karena kami sudah memiliki pola-pola pengalihan pasokan yang sudah dirancang sebelumnya," ujar dia.

Hatim menegaskan, untuk daerah-daerah yang terdampak oleh bencana banjir, seperti Kabupaten Konawe, Konawe Utara dan Kolaka Timur, seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sudah beroperasi secara normal. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Kolaka Timur

Di Kolaka Timur, 4 SPBU yang ada di sana seluruhnya sudah beroperasi. Sebanyak 5 SPBU yang ada di Konawe juga sudah seluruhnya beroperasi melayani masyarakat dengan normal, sedangkan di Konawe Utara yang merupakan daerah terdampak banjir paling parah, sebanyak  4 SPBU sudah kembali melayani konsumen.

"Apabila masyarakat sebelumya tidak dapat mengakses SPBU 76.933.04 Wiwirano yang lokasinya terisolir karena banjir, saat ini sudah dapat membeli BBM di SPBU tersebut yang sudah kembali beroperasi secara normal setelah dilakukan pengiriman produk Premium sebanyak 32 Kiloliter ke SPBU tersebut," tegas Hatim.

Sementara untuk distribusi LPG, lembaga penyalur yang berada di wilayah terdampak banjir sebanyak 2 SPBBE di Kendari dan Kolaka, serta 11 agen LPG, semuanya sudah beroperasi dengan normal semenjak Jumat 21 Juni 2019 bersamaan dengan surutnya genangan air akibat banjir yang terjadi.

 

3 dari 3 halaman

Banjir Sultra, Kementerian PUPR Lakukan Upaya Tanggap Darurat

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan upaya penanganan tanggap darurat usai  banjir yang menggenangi sejumlah kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak awal Juni 2019 ini mengakibatkan kerusakan rumah warga, jalan dan jembatan, serta fasilitas umum lainnya.

Bantuan tanggap darurat disalurkan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya berupa layanan air bersih dan sanitasi, termasuk fasilitas MCK darurat ke lokasi-lokasi pengungsian korban bencana di Kota Kendari, Kabupaten Konawe, dan Kabupaten Konawe Utara.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan prasarana dan sarana air bersih serta sanitasi merupakan hal paling penting untuk menunjang keperluan sehari-hari para korban dan pengungsi.

"Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile  untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian," ujar dia, Selasa, 18 Juni 2019.

Bentuk bantuan secara bertahap disalurkan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sultra sejak sebelum Hari Raya Idul Fitri. Peralatan yang digunakan berupa 4 unit Mobil Tangki Air, 1 unit mobil toilet, 20 unit WC knockdown, 20 unit Hidran Umum (HU), 20 unit pondasi hidran umum. Seluruh peralatan didistribusikan ke tiga wilayah terdampak banjir, yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe, dan Kabupaten Konawe Utara.

Kementerian PUPR juga menyalurkan air bersih dengan menurunkan satu unit IPA sistem mobile yang berfungsi untuk menyaring air banjir/sungai menjadi bersih dan layak pakai. Unit IPA berkapasitas maksimum 1,5 liter per detik dengan asumsi untuk memenuhi kebutuhan air minum kurang lebih untuk 1.500 orang.