Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) sebagai presiden-wakil presiden terpilih periode 2019-2024 pada Minggu, 30 Juni 2019.
Penetapan ini dilakukan pasca Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan permohonan pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga beberapa waktu lalu.
Pasca kembali terpilih, Jokowi kabarnya akan melakukan perombakan atau reshuffle jajaran kabinet kerja.
Advertisement
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani meminta Jokowi untuk bisa sesegera mungkin melakukan pergantian kabinet sebelum 20 Oktober, yakni dengan memasukkan beberapa menteri yang memiliki kompetensi baik di bidangnya.
"Enggak perlu nunggu 20 Oktober. Menteri itu kan leadership, pembantunya presiden. Itu akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (30/6/2019).
"Terutama masalah pemilihan dari menteri-menteri yang memang mempunyai kompetensi yang bukan hanya baik, tapi yang di atas rata-rata," dia menegaskan.
Terkait siapa nama menteri baru yang cocok untuk masuk ke dalam kabinet, Haryadi belum mau berkomentar lebih banyak.
"Beliau punya kesempatan itu. Punya catatan. Dia tahu nama-namanya siapa saja," ungkapnya.
Haryadi juga menekankan, Jokowi beserta kabinet kerja barunya nanti mau lebih banyak membuka diri terhadap gelontoran investasi untuk pembangunan negeri
"Rombak kebijakan pro investasi. Perlu didukung sama orang dan menteri yang sepaham dengan presiden," imbuh dia.
Saat ditanya siapa saja tokoh yang laik untuk diangkat menjadi menteri baru, ia kembali menyerahkannya kepada Jokowi. "Dia tahu lah siapa orang-orangnya," tandasnya.
Â