Sukses

Awal Juli, IHSG Dibuka Menghijau ke 6.390,67

Sebanyak 162 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 33 saham melemah dan 108 saham diam di tempat.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menghijau pada perdagangan di awal Juli ini. Investor asing beli saham Rp 1,5 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.115.

Pada prapembukaan perdagangan saham, Senin (1/7/2019), IHSG menguat 22,55 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.381,18. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat dengan naik 30,88 poin atau 0,50 persen ke level 6.390,67.

Indeks saham LQ45 juga naik 0,70 persen ke posisi 1.020,47. Seluruh indeks saham acuan bergerak menguat di awal perdagangan ini.

Sebanyak 162 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 33 saham melemah dan 108 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 14.927 kali dengan volume perdagangan 192 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 305 miliar.

Investor asing beli saham Rp 1,5 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.115.

Seluruh sektor menguat dengan penguatan tertinggi dibukukan oleh sektor infrastrutkur yang naik 1,07 persen. Disusul penguatan di sektor industri dasar yang menguat 0,82 persen dan sektor kontruksi yang melonjak 0,52 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan sehingga mendorong IHSG antara lain saham KJEN naik 49,50 persen ke posisi Rp 302 per saham, saham PBSA menguat 13,85 persen ke posisi Rp 720 per saham, dan saham POLU menanjak 9,63 persen ke posisi Rp 725 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham SATU turun 9,63 persen ke posisi Rp 122 per saham, saham MKNT susut 9,58 persen ke posisi Rp 151 per saham, dan saham POOL merosot 6,52 persen ke posisi Rp 2.140 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

IHSG Rawan Koreksi

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan tertekan meski sentimen global dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang terbilang baik bagi Indonesia.

Sejumlah analis menilai, pelemahan indeks memang bukan disebabkan atau dibawa dari pengaruh eksternal, melainkan dari indikasi teknikal pada pola indeks di dalam negeri. 

Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper menjelaskan, IHSG secara teknis kemungkinan akan tersungkur ke zona negatif pada rentang support 6.338-6.348 dan resistance 6373-6388. 

"Secara teknikal, rentang penguatan IHSG hari ini sudah sangat terbatas. Jadi, pada perdagangan saham hari ini indeks kemungkinan besar tertekan tetapi hanya jangka pendek," tutur dia Senin (1/7/2019).

Tetapi, Dennies tak menampik optimisme KTT G20 kemari memang membawa angin segar bagi laju indeks.

"Optimisme G20 memang memberikan hasil yang positif terhadap perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta perekonomian dunia ke depannya," paparnya.

Senada, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Ibrahimsyah juga memprediksi indeks akan ditutup negatif karena momentum jenuh beli dan pola bearish (pelemahan) sudah kentara pada pergerakan IHSG.

Dia pun memprediksi, IHSG akan berlabuh memerah pada kisaran support-resistance di 6325-6370.