Sukses

Destry Damayanti Jalani Ujian Calon Deputi Gubernur Senior BI di Komisi XI DPR

Komisi XI menggelar fit and proper test terhadap calon deputi gubernur senior Bank Indonesia Destry Damayanti.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar fit and proper test terhadap calon deputi gubernur senior Bank Indonesia Destry Damayanti.

Fit and proper test digelar di ruang rapat Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Di hadapan anggota komisi XI, Destry membeberkan sejumlah tantangan yang masih akan dihadapi perekonomian Indonesia ke depan. Tantangan tersebut datang dari dalam negeri maupun luar negeri.

Salah satu tantangan yang datang dari ekonomi domestik adalah fenomena deindustrialisasi. Deindustrialisasi diketahui sebagai fenomena turunnya kontribusi sektor manufaktur ke perekonomian.

"Defisit Transaksi berjalan yang sifatnya struktural, fenomena deindustrialisasi yang saat ini terjadi di Indonesia," kata dia, di Jakarta, Senin (1/7/2019).

Dia mengatakan, peran industri dalam perekonomian secara kontinyu terus turun dari 27,8 persen pada 2000, menjadi 19,9 persen pada akhir tahun 2018.

"Pasar keuangan yang dangkal sehingga sulit memobilisasi dana dari dalam negeri dan mudah bergejolak karena terekspos dengan dana dari luar negeri," lanjut dia.

Menurut Destry Damayanti, perkembangan ekonomi digital yang demikian masif dan cepat juga harus disikapi dengan baik. Dengan demikian dapat berkontribusi bagi perekonomian.

"Kemudian perkembangan ekonomi digital yang sangat pesat, yang kalau tidak ditangani secara tepat, dapat menjadi ancaman bagi sektor yang bersifat konvensional. Proyeksikan transaksi digital dalam 10 tahun ke depan periode 2015 hingga 2025 naik hingga 10 kali lipat dari USD 8 Miliar menjadi USD 80 miliar dengan dua transaksi yang dominan, yaitu e-commerce dan travel online," imbuhnya.

Selain mewaspadai tantangan dari ekonomi dalam negeri, Indonesia tentunya masih harus berhadapan dengan tantangan yang berasal dari luar negeri.

"Ada beberapa tantangan yang perlu diwaspadai. Perang Dagang, tren pelemahan harga komoditas, gejolak politik di Eropa, penuaan populasi global akan menekan ekonomi global. Akibatnya IMF revisi pertumbuhan ekonomi global di 2019 sebesar 3,3 persen dan di 2020 sebesar 3,6 persen," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Ketua DPR: Destry Damayanti Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI

Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo memastikan Destry Damayanti menjadi calon tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi posisi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) yang akan menggantikan Mirza Adityaswara.

"Sebentar saya lihat dulu suratnya. Ya benar Destry Damayanti yang diajukan, calon tunggal," kata Bambang seperti dikutip dari Antara, Kamis, 2 Mei 2019.

DPR secara resmi sudah menerima surat itu pada pekan lalu. Bambang mengatakan DPR akan mulai membahas pencalonan itu setelah 7 Mei 2019, atau setelah masa persidangan berjalan.

"Setelah 7 Mei 2019, Komisi rapat kerja dulu, baru itu membahas," kata Bambang.

Destry tidak akan serta merta menjadi calon Deputi Gubernur Senior BI yang disetujui DPR. Anggota Komisi XI DPR akan terlebih dahulu melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) untuk menentukan keputusan apakah menerima pencalonan Destry atau tidak.

Destry Damayanti merupakan ekonom yang saat ini masih menjabat sebagai Anggota Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

3 dari 3 halaman

Masa Jabatan Mirza

Sedangkan masa jabatan Mirza Adityaswara akan selesai pada Juli 2019. Mirza, yang merupakan lulusan Universitas Macquarie, Sydney, Australia, dilantik sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS) BI berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 62/P Tahun 2014.

Keputusan Presiden itu merupakan legalitas untuk penetapan Mirza Adityaswara sebagai DGS BI di periode kedua. Mirza sebelumnya menjabat sebagai DGS BI untuk periode 2013 - 2014.