Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan ditutup ke zona hijau pada perdagangan saham Selasa (2/7/2019).
Analis PT Jasa Utama Capital, Chris Apriliony menilai, potensi penguatan IHSG masih cukup terlihat hingga perdagangan saham pada Selasa pekan ini.
Chris menuturkan, IHSG akan melesat ke teritori positif dengan diperdagangkan pada rentang support di level 6.360 dan resistance di level 6.400.Â
Advertisement
"Penguatan dimotori karena masih adanya aliran dana asing (inflow) yang masuk ke market pasca pemilu," terangnya saat berbincang dengan Liputan6.com.
Baca Juga
Di sisi lain, Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan memproyeksikan IHSG cenderung tertekan. Menurut dia, peluang IHSG untuk terkoreksi terjadi dalam jangka pendek.Â
"Pergerakan indeks sudah cukup terbatas, kemungkinan akan melemah pada kisaran 6.367-6.394," kata dia.
Dennies memilih sejumlah saham yang dapat dicermati oleh pelaku pasar antara lain saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Sedangkan Chris menyarankan investor memburu saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG Kemarin
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke zona hijau didorong aksi beli investor asing dan penguatan nilai tukar rupiah pada perdagangan saham awal pekan ini.
Penutupan perdagangan saham, Senin, 1 Juli 2019, IHSG menguat 21,05 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.379,68. Indeks saham LQ45 mendaki 0,68 persen ke posisi 1.020,85. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham DBX melemah 0,59 persen.
Pada awal pekan ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 6.395,62 dan terendah 6.369,19. Sebanyak 213 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 195 saham melemah dan 144 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 510.784 kali dengan volume perdagangan 19,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Aksi beli investor mencapai Rp 767,78 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.112.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri, barang konsumsi dan manufaktur. Sektor saham pertanian memimpin penguatan dengan naik 1,74 persen. Disusul sektor saham industri dasar menguat 1,5 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 1,23 persen.
Saham-saham catatkan top gainers atau mencatat keuntungan antara lain saham KJEN naik 49,50 persen ke posisi Rp 302 per saham, saham YULE melonjak 26,52 persen ke posisi Rp 167 per saham, dan saham GOLD mendaki 25 persen ke posisi Rp 700 per saham.
Saham-saham yang paling melemah antara lain saham POOL turun 16,96 persen ke posisi Rp 1.910 per saham, saham FIRE tergelincir 16,77 persen ke posisi Rp 3.970 per saham, dan saham TALF susut 16,47 persen ke posisi Rp 284 per saham.
Advertisement
Selanjutnya
Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,04 persen.
Bursa saham Asia menguat antara lain indeks saham Jepang Nikkei naik 2,13 persen, indeks saham Thailand menguat 0,68 persen, indeks saham Shanghai mendaki 2,22 persen, indeks saham Singapura menguat 1,52 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 1,53 persen.
Analis PT Panin Sekuritas, William Hartanto menuturkan, penguatan IHSG didorong sentimen positif ada perkembangan terbaru dari negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dan China dari KTT G20. Hal itu meredakan ketegangan pasar terutama Asia. "Ditambah window dressing kuartal II," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Â