Sukses

Gaji ke-13 untuk Pensiunan PNS juga Cair Hari Ini

Kementerian Keuangan menyebut dana pensiun juga sudah cair bersama gaji ke-13.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini merupakan kabar gembira bagi para PNS, sebab, gaji ke-13 para PNS sudah cair. Ini sesuai dengan janji Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada bulan lalu. 

Tak hanya gaji ke-13, Kemenkeu menyatakan juga mencairkan uang tunjangan, serta uang para pensiunan pada hari ini. 

"Gaji ke-13 dan tunjangan, termasuk pensiunan (sudah cair)," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti kepada Liputan6.com, Selasa (2/7/2019). 

Pihak Kemenkeu pun berharap pencairan dana ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh pihak yang menerima. Terutama untuk penerima gaji ke-13, para PNS diharapkan terbantu dalam membayar biaya pendidikan keluarga mereka. 

"Gaji ke-13 diharapkan dapat membantu para ASN untuk menyiapkan dana bagi putra-putrinya yang akan memasuki tahun ajaran baru," ujar Nurfransa. 

Sebelumnya, Kemenkeu berjanji akan mencairkan gaji ke-13 pada Juli ini. Kemenkeu mengalokasikan dana gaji PNS ke-13 sebesar Rp 20 triliun. Angka tersebut untuk gaji ke-13 seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan. "(Anggaran) Rp 20 triliun," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Kabar Gembira, Ini Jadwal Seleksi CPNS dan PPPK 2019

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengumumkan bahwa seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun 2019 akan dilaksanakan masing-masing pada Agustus dan Oktober.

"CPNS nanti bulan sepuluh (Oktober). PPPK tahapan kedua ini akan dilakukan kira-kira setelah 17 Agustus paling lama," ujar Menteri Syafruddin di Kantor Staf Presiden, Jakarta, pada Selasa (2/7/2019).

Syafruddin menyebut, pemerintah kekurangan formasi guru serta tenaga kesehatan, terutama perawat, bidan, dokter untuk mengisi Puskesmas. 

Ia melanjutkan, dalam rekrutmen kali ini, jabatan tenaga administratif akan dikurangi. "Terutama kebutuhan di bidang infrasturktur, juga kepentingan-kepentingan yang lebih menjurus kepada skill, jadi tenaga administratif akan kita kurangi," ujarnya.

Untuk saat ini Syafruddin menyebut CPNS masih belum menerima kebutuhan dari daerah.

Ketika ditanya mengenai sistem perekrutan seperti ranking, sang menteri berkata ingin tes yang dinamis dan fokus ke generasi muda.

"Pokoknya akan dibuat sistem sedinamis mungkin, sebagus mungkin untuk kepentingan bagaimana kualitas SDM itu bisa kita rekrut, kemudian tidak menafikan kebutuhan individu, generasi muda, yang ingin mengabdi pada negara," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Milenial Masih Ingin Jadi PNS

Pemerintah bakal membuka kembali pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di tahun ini. Bahkan selain CPNS, pemerintah juga akan membuka pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Pada tahun lalu, banyak milenial yang mendaftar CPNS. Ini juga sebagai bukti bahwa PNS masih menjadi profesi idaman bagi generasi milenial ditengah kemajuan teknologi dan pekerjaan di sektor swasta semakin luas.

Wakil Rektor Universitas Pertamina Budi Soetjipto berpandangan, ada berbagai alasan mengapa milenial masih banyak yang ingin menjadi PNS.

"Mereka masih melihat PNS ini sebuah pekerjaan yang memberikan kepastian, terutama dalam hal pendapatan," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com. 

Dengan masuknya generasi milenial menjadi PNS ini sekaligus menjadi tantangan bagi pemerintah untuk memberikan harapan bagi mereka.

Dia berpendapat, generasi milenial ini adalah sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dan dinamis. Sementara di sisi lain, PNS adalah pekerjaan yang bersifat birokrat yang memiliki berbagai keterbatasan.

"Nah, pemerintah bisa tidak mewadahi mereka ini yang bisa dibilang punya ambisi tinggi. Kalau tidak, bisa jadi nanti mereka ini keluar lagi dari PNS untuk kerja lagi di swasta, bahkan bikin usaha sendiri terkait profesinya," ujarnya.

Namun begitu, dengan masuknya generasi milenial sebagai PNS ini, diharapkan bisa meningkatkan profesionalitas dan kualitas kinerja PNS ke depannya.

"Positifnya, ya semoga ini menjadi satu langkah agar kinerja Aparatur Sipil Negara ini bisa lebih baik," pungkasnya.