Liputan6.com, Jakarta Hingga kini pemerintah terus mempersiapkan peraturan kendaraan ramah lingkungan atau Low Cost Electic Vehicle (LCEV). Peraturan LCEV ini diharapkan dapat mendorong industri otomotif untuk menghadirkan produk-produk ramah lingkungan.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohannes Nangoi mengatakan, sebagai industri pihaknya tentu tengah menunggu aturan tersebut.
"Tanyanya jangan ke saya. Saya bukan pembuat aturan. Tapi pemerintah lagi berjuang," kata dia, di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia pun enggan memberi komentar jauh terkait waktu persis aturan tersebut keluar. Namun, dia mengatakan berdasarkan informasi yang dia terima, aturan terkait LCEV akan keluar dalam waktu dekat.
"Sampai detik ini belum keluar, tapi yang kami dengar, mudah-mudahan sebelum GIIAS sudah bisa keluar," ujarnya.
Pihaknya pun akan terus berkomunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian untuk memastikan keluarnya aturan itu.
"Cuma nanti kita lihat, hari Kamis atau Jumat rencananya kami akan kunjung lagi ke Kementerian Perindustrian, mudah-mudahan Pak Airlangga (Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto) bisa menerima kami, karena sudah dijadwalkan. Kita akan menanyakan lagi," ujar dia.
Reporter:Â Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Investasi Kendaraan Listrik, Gaikindo Sambut Pabrikan yang Masuk ke Indonesia
Peraturan pemerintah (Perpres) terkait kendaraan ramah lingkungan, seperti mobil listrik, hybrid, plug-in hybrid, dan energi terbarukan masih digodok pemerintah. Nantinya, jika payung hukum terkait masalah tersebut sudah resmi, bakal ada insentif fiskal dan infrastruktur agar pelaku industri otomotif tertarik untuk berinvestasi.
Bahkan, dikabarkan beberapa pabrikan sudah berminat untuk melakukan investasi terkait produksi mobil emisi rendah ini. Tidak hanya jenama yang sudah bercokol di Indonesia, tapi juga merek yang benar-benar baru, dan salah satunya BYD.Â
BACA JUGA
Menaggapi hal tersebut, Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi menyambut baik rencana investasi tersebut. Pasalnya, hal ini sesuai dengan harapan pemerintah Indonesia, untuk menjadi otomotif sebagai salah satu industri yang diandalkan untuk mengangkat investasi dan ekspor dari Tanah Air.
"BYD itu memang sangat terkenal di Cina, dan lebih mengutamakan kendaraan-kendaraan dengan tenaga listrik. Saya dengar memang ingin masuk ke Indonesia, tapi secara konkret kita belum mendapatkan data apa-apa," jelas Nangoi saat berbincang dengan wartawan beberapa waktu lalu di Jakarta.
Lanjut Nangoi, BYD sendiri memang sudah hadir di Indonesia, dan digunakan untuk armada taksi listrik Bluebird serta bus listrik untuk Transjakarta. Namun, memang masih diimpor, karena belum produksi lokal.
"Belum ada industrinya di Indonesia, jadi masih didatangkan secara impor," tegasnya.
Advertisement