Liputan6.com, Jakarta - Nama bos Gojek Nadiem Makarim muncul menjadi salah satu sosok yang digadang-gadang layak menduduki jabatan menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode ke-2. Hal ini seiring dengan niat Jokowi untuk mengangkat menteri dari kalangan muda.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, Nadiem memiliki kompetensi yang cukup untuk masuk dalam jajaran kabinet.
"Nadiem saya melihat figur yang sangat kuat, kompeten. Kalau mau berdedikasi untuk negara silahkan dan saya rasa luar biasa ada generasi muda seperti Nadiem yang mau," ujar dia di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Namun demikian, lanjut dia, sosok-sosok yang akan diangkat menjadi menteri nanti harus ditempatkan di kementerian yang tepat. Sehingga mereka bisa langsung bekerja karena telah mengerti permasalahan yang dihadapi di sektornya masing-masing.
"Tapi portofolio mesti jelas apa yang mau diambil. Ini semua tidak punya lagi salah waktu dan tempat. Presiden sudah tahu harus lari dan cari tim yang solid siapa. Ini jadi kunci," jelas dia.
Sementara dari kalangan pengusaha lain, kata Shinta, sejumlah nama yang sudah memiliki jam terbang tinggi juga dinilai cocok menjadi menteri di kabinet selanjutnya. Nama-nama tersebut seperti Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani dan Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani.
"Kita dari pelaku usaha ada beberapa seperti Ketua Umum Kadin, Ketua Umum Apindo semua itu juga menurut kami bisa dan layak menjadi salah satu menteri," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menunggu Bagi-Bagi Kursi Menteri ala Jokowi di Kabinet Baru
Pascapenetapkan pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 oleh KPU RI, kabarnya Jokowi segera menyusun kabinet baru.
Beberapa pucuk pimpinan partai telah melakukan sowan ke Jokowi pascapenetapan, sebut saja Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Kedatangan para pimpinan partai koalisi itu menguatkan sinyal adanya teriakan parpol untuk mendapat jatah menteri.
BACA JUGA
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi akan mulai membahas kabinet periode selanjutnya pada Juli 2019.
Menurut dia, biasanya pembahasan kabinet dibicarakan hanya antara Jokowi dengan para ketum parpol pengusung.
"Kabinet kalau seramai ini enggak mungkin. Kabinet pasti empat mata sama saya, kalau seramai ini enggak mungkin dibahas. Beliau (Presiden Jokowi) bilang akan ada pembicaraan (kabinet) sekitar pertengahan Juli," kata pria yang diakrab Cak Imin sebelum bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Cak Imin mengaku belum mengetahui berapa kader PKB yang akan menduduki kursi menteri di kabinet selanjutnya. Dia menyebut telah menyodorkan beberapa nama kader PKB kepada Jokowi.
"Ya, berdoa sebanyak-banyaknya pasti. Kami ngusulin (kader PKB) juga banyak, tapi yang diterima belum tentu berapa. Usulin 10 (nama) minimal-lah," ujarnya.
Cak Imin belum mengetahui apakah pos menteri yang saat ini diisi PKB, juga akan menjadi jatah partainya. Dia memastikan belum ada pembahasan kabinet periode selanjutnya.
Saat ini, kader PKB yang menempati posisi di kabinet, antara lain Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan, pihaknya akan terus menanyakan perihal pembentukan kabinet ke Presiden Terpilih Joko Widodo atau Jokowi.
Ia yakin Jokowi akan segera berkomunikasi dengan parpol pendukung terkait susunan kabinet 2019-2024. Nanti kalau ketemu lagi dengan Pak Jokowi saya tanyakan dulu baru saya bisa ngomong," kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2019).
Arsul memprediksi, Jokowi masih mencari waktu yang tepat untuk membahas susunan kabinet.
Advertisement