Sukses

Perdagangan Sepi, Harga Emas Turun Tipis

Dengan bursa saham AS ditutup karena libur memperingati ulang Tahun AS, pasar emas menjadi kurang cair.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun pada perdagangan Kamis karena investor mengunci keuntungan sebelum keluarnya data pendapatan non-pertanian AS. Selain itu, reli di pasar saham juga menghentikan penguatan harga emas yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Mengutip CNBC, Jumat (5/7/2019), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen ke level USD 1.414,95 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2 persen ke level USD 1.417,70 per ounce.

"Investor sudah sangat lama memegang emas, tetapi masih belum terdorong ke level tertinggi yang baru," kata analis ABN AMRO Georgette Boele.

"Sebenarnya saat ini investor tengah merindukan berita yang sangat positif untuk mendorong harga emas ke level yang lebih tinggi," tambah dia.

Dengan bursa saham AS ditutup karena libur tanggal merah, pasar emas menjadi kurang cair dan investor lebih fokus kepada data penghasilan non-pertanian di AS. Data tersebut akan menjadi indikator penentuan penurunan suku bunga Bank Sentral AS pada pertemuan Juli nanti.

Ekonom memperkirakan pendapatan non-pertanian meningkat 160 ribu pada Juni dibandingkan dengan 75 ribu pada Mei.

Di sisi teknis, harga emas di pasar spot menguji level resistance di USD 1.435 per ounce, yang mengarah ke kenaikan di kisaran USD 1.443 - USD 1.456.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Perdagangan Sebelumnya

 Harga emas stabil didorong reli bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street. Hal ini membuat data tarik komoditas logam berkurang.

Sementara itu, kekhawatiran pertumbuhan global dan prospek kebijakan moneter yang dovishterus mendukung harga emas.

Harga emas di pasar spot stabil di posisi USD 1.416,98 per ounce pada pukul 1.33 PM EDT (17.33 GMT). Sebelumnya harga emas sentuh posisi USD 1.435,99 yang merupakan level tertinggi sejak 25 Juni. Harga emas berjangka AS naik satu persen ke posisi USD 1.420,90 per ounce. 

Bursa saham AS menguat dengan masing-masing indeks saham menguat ke posisi tertinggi. Hal ini seiring harapan tumbuh kalau the Federal Reserve atau bank sentral AS lebih lembut karena serangkaian data memberikan lebih banyak bukti perlambatan ekonomi.

Harga emas berbalik arah setelah bursa saham AS dibuka, tetapi kemudian stabil. "Harga emas memiliki kinerja cukup kuat dalam dua hari terakhir dan penurunan ini hanya ikuti arus," ujar Analis TD Securities, Daniel Ghali, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (4/7/2019).