Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan meskipun baru 65 persen, namun pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo merupakan yang tercepat di dunia karena telah berhasil dibangun dalam kurun waktu satu tahun.
“Saya kira penyelesaian Yogyakarta Internasional Airport ini menjadi bandara yang pembangunannya tercepat di dunia mungkin, hanya dalam waktu 1 tahun lebih sedikit sudah bisa diselesaikan,” ujar Faik saat ditemui di Bandara Internasional Yogyakarta, Jumat (5/6/2019).
Faik menambahkan pembangunan Bandara Yogyakarta diperkirakan akan selesai di penghujung 2019 dan sudah bisa diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Advertisement
Baca Juga
“Baru 65 persen, 100 persennya nanti kita akan selesaikan di Desember 2019. Iya kita berharap Desember sudah selesai jadi Presiden bisa resmikan Insya Allah tercapai.” ujarnya.
Menurut Faik jika telah rampung, bandara ini dapat menampung sekitar 14 juta penumpang. Sementara itu, meskipun baru 65 persen, bandara internasional ini sudah terlihat mulai beroperasi sejak April lalu, dan hingga saat ini sudah ada dua maskapai domestik yang beroperasi yaitu Batik Air dan Citilink.
Jika telah selesai, Faik menambahkan semua maskapai baik domestik maupun internasional akan mulai beroperasi di Bandara Yogyakarta.
“Semua akan pindah kesini dan dilakukan bertahap internasional akan dilakukan bersamaan dengan domestik,” pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dilengkapi Kereta Layang di 2020
Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) tengah menyiapkan kereta bandara dari dan menuju bandara baru Yogyakarta atau yang disebut Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Keberadaan kereta tersebut diharapkan mempermudah akses masyarakat ke bandara baru tersebut.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji mengatakan, kereta bandara yang dibangun menuju Stasiun Wojo. Dari stasiun tersebut telah ada jalur kereta eksisting ke Stasiun Tugu yang berada di pusat kota Yogyakarta.
"Yang jelas kereta api akan membangun nanti. Nanti akan ada langsung dari Stasiun Wojo ke YIA akan langsung ada kereta kalayang (elevated) masuk ke sini," ujar dia di Yogyakarta.
Untuk pembangunannya, Angkasa Pura I akan bekerja sama dengan PT KAI di mana untuk jalur kereta di dalam bandara akan dibangun oleh Angkasa Pura I dan di luar bandara hingga ke Stasiun Wojo dibangun oleh KAI. Pembangunan jalur tersebut segera dilakukan sehingga pada 2020 kereta menuju YIA sudah bisa beroperasi
"Segala sesuatu yang langsung dibangun di atas 500 hektare ini yang membangun dan membiayai adalah Angkasa Pura I. Tapi begitu keluar tergantung, misalnya kereta api ya Kereta Api (KAI). Mungkin sebaiknya ditanyakan ke KAI siapa investornya," kata dia.
Devy mengungkapkan, adanya kereta api diharapkan bisa menjadi alternatif bagi masyarakat menuju YIA. Sehingga masyarakat mempunyai banyak pilihan saat akan terbang melalui bandara baru Yogyakarta yang terletak di Kabupaten Kulon Progo tersebut.
"Jadi di sini diharapkan orang punya berbagai macam pilihan tranportasi moda. Satu, mereka bisa naik kereta ini nyambung nanti langsung ke Stasiun Wojo kereta apinya. Kemudian mereka bisa naik bus karena enggak semua bisa lewat jalur kereta kan. Ketiga, tetap pilihan taksi maupun kendaraan pribadi atau sewa kendaraan," tandas dia.
Advertisement
Bandara Baru Yogyakarta Tampung 8 Juta Penumpang di 2019
PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) hari ini resmi mengoperasikan bandara baru Yogyakarta atau Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Citilink Indonesia menjadi maskapai pertama yang terbang komersil dari bandara yang berlokasi di Kulon Progo tersebut.
Angkasa Pura I menargetkan jumlah penumpang di bandara baru Yogyakarta ini mencapai 8 juta penumpang hingga akhir tahun ini.
"Minimum 8 juta per akhir tahun ini," ujar Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji, di Bandara Internasional Yogyakarta.
Dia mengungkapkan, angka tersebut merupakan jumlah penumpang yang ada di Bandara Adisutjipto saat ini. Dengan beroperasinya YIA diharapkan penumpang yang sebelumnya menggunakan Bandara Adisutjipto bisa beralih ke YIA ini.
"Karena gini, kapasitas Yogyakarta (Adisutjipto) 1,8 juta tetapi penumpangnya 8,4. Berarti kan sudah lebih dari 400 persen, dan itu yg harus bisa pindah ke YIA," kata dia.
Citilink Mulai Operasi di YIA
Sebelumnya, Citilink optimis penerbangan melalui Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) akan dipenuhi penumpang seperti di Bandara Adisutjipto saat ini. Anak usaha Garuda Indonesia tersebut menjadi maskapai yang pertama beroperasi secara komersil di YIA.
Direktur Utama Citilink, Juliandra Nurtjahjo mengatakan, mulai hari ini, Citilink mulai mengoperasikan pesawat dari dan menuju YIA dengan frekuensi 1 penerbangan per hari.
"Kita daily, tiap hari. Sehari sekali," ujar dia di Bandara Halim Perdanakusuma.
Namun demikian, penerbangan tersebut akan terus ditambah seiring dengan kebutuhan di YIA tersebut. Dirinya optimis YIA akan menarik banyak penumpang untuk terbang melalui bandara ini.
"Harus yakin lah. Yang jelas kita kan enggak sendirian, pemerintah punya program, termasuk Angkasa Pura-nya pasti punya program. Ya kan kita tahu rute Jogja kan bagus sebenarnya. Ini kan bagian dari Yogyakarta juga," kata dia.
Advertisement