Sukses

Menteri Baru Kabinet Jokowi Harus Mampu Perkuat Industri Dalam Negeri

Ekonom mengharapkan Jokowi dapat memilih Menteri yang memiliki visi untuk mendukung perkembangan serta penguatan industri dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengharapkan kebijakan pemerintah dalam lima tahun ke depan akan berorientasi pada pengembangan potensi dalam negeri, salah satunya industri. Tentunya hal ini harus menjadi pertimbangan dalam memilih menteri yang bakal masuk di kabinet.

"Terkait dengan tadi, industri-industri kita ini kalau mau kita itu punya potensi yang luar biasa. Sumber daya kita. Carilah, misalnya kita mapping industri-industri apa yang berpeluang mempunyai daya daya saing," kata dia, dalam diskusi, di Jakarta, Sabtu (6/7/2019).

"Daya saing itu mempunyai dukungan sumber daya lokal, kita mampu untuk mengembangkan dan juga kita mampu untuk meng-create value, nilai tambah. Nah itu yang harus dikomunikasikan kepada semua Kementerian terkait, itu yang harus didukung, itu yang menjadi arah, kita membangun industri apa," lanjut dia.

Dengan demikian, Indonesia dapat membangun industri dalam negeri yang tidak saja kuat, melainkan juga dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam (SDA) Indonesia. "Industri hulu misalnya, Krakatau Steel itu hari ini memang berdarah-darah betul dan tidak efisien. Tetapi Krakatau Steel itu menangani industri sangat strategis, mother industry," ujarnya.

"Kita punya berbagai macam tambang yang bisa kita oleh dari nikel, dari biji alumunium dan sebagainya. Kalau kita mampu membangun industri baja yang sangat kuat, maka industrialisasi kita pasti akan efisien. Itu yang kita butuhkan," tegas Enny.

Karena itu, dia mengharapkan Jokowi dapat memilih Menteri yang memiliki visi untuk mendukung perkembangan serta penguatan industri dalam negeri.

"Menteri-menteri yang tahu betul persoalan sehingga bagaimana menyelesaikan, bagaimana membawa Kementerian ke depan itu punya arah yang jelas sehingga dunia usaha akan mudah sekali mengikutinya," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pengusaha Tak Permasalahkan Menteri dari Kalangan Politikus

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap sosok yang akan masuk dalam jajaran menteri di kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin memiliki tiga kriteria. Pengusaha tak mempermasalahkan apabila para menteri tersebut berasal dari kalangan politikus.

Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, tiga kriteria yang dimaksud, yaitu pertama, memiliki kompetensi pada bidang yang ditangani oleh instansinya. Kedua, memiliki integritas tinggi, sehingga bekerja untuk negara, bukan hanya demi kepentingan golongan atau partai politik. 

Kemudian ketiga, ujar dia, memiliki terobosan kebijakan jika terpilih menjadi menteri nantinya. Hal tersebut penting agar kinerja kementerian tidak hanya jalan di tempat.

‎"Bicara soal menteri, yang pertama adalah kompetensi. Kedua, integritas. Ketiga, bisa mencari terobosan atau inovatif dalam membuat regulasi, dalam membuat kepercayaan masyarakat. Selama ini, kita melihat dengan kinerja yang seharusnya bisa optimal, ini menjadi pertanyaan," ujar dia di Kantor Apindo, Jakarta, Jumat (5/7/2019).

Hariyadi menyatakan, pengusaha tidak mempermasalahkan apakah nantinya menteri yang terpilih berasal dari kalangan politisi atau profesional. Selama sosok yang masuk dalam jajaran kabinet selanjut memenuhi tiga kriteria tersebut.

"Kita juga tidak mempermasalahkan apakah itu dari partai politik atau profesional, sepanjang tiga hal itu bisa dimiliki oleh para kandidat menteri. Tapi presiden pasti sudah tahu persis," jelas dia.

Menurut Hariyadi, Apindo tidak mengusulkan nama secara khusus kepada Presiden Jokowi terkait menteri kabinet. Namun, Apindo telah menyampaikan kriteria yang dinilai perlu dimiliki oleh menteri yang terpilih nantinya.

"Kami tidak mengusulan nama, tapi kita sampaikan kriteria kepada Presiden, seperti harus punya kompetensi, integritas dan bisa mencari terobosan itu," ucap dia.

Â