Liputan6.com, Jakarta - Beralih profesi terlebih di usia yang tak lagi muda membutuhkan pertimbangan yang matang. Salah-salah, kamu bisa terpuruk dan profesi baru ini tak bisa mendatangkan apa-apa untukmu.
Namun, bagi kamu yang ingin keluar dari zona nyaman, tentunya hal ini patut dicoba. Untuk amannya, kamu bisa menerapkan beberapa tips dari Swara Tunaiku berikut!
Advertisement
Baca Juga
1. Ilmu Baru
Maksud ilmu baru ini adalah ilmu yang akan kamu terapkan dalam profesi yang baru. Apakah sudah cukup atau belum? Hal ini sangat penting agar kamu bisa bersaing dengan kompetitor yang memiliki misi sama dengan kamu. Oleh sebab itu, perbanyaklah ilmu mengenai profesi baru kamu.
Jangan sampai kamu beralih profesi, tapi ilmu yang kamu miliki di bidang ini masih pas-pasan. Akibatnya nanti, kamu sendiri yang kesulitan memasarkan diri atau mendapat perhatian dari bos baru.
2. Pilihlah Jenis Pekerjaan yang Masih Berkaitan dengan Latar Belakang Pendidikan
Untuk aman, tak ada salahnya kamu memilih pekerjaan yang masih berkaitan dengan latar belakang pendidikan yang kamu miliki. Bila kamu dulu adalah teknisi, cobalah beralih ke profesi sebagai teknisi. Dengan memilih pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang, setidaknya kamu tak akan merasa tertekan dalam menghadapinya.
Namun, kalau kamu memilih pekerjaan yang tak sesuai dengan latar belakang pendidikan kamu, bukan berarti itu sebuah masalah. Boleh saja, tapi usahakan kamu memiliki skill tambahan yang dibutuhkan di pekerjaan baru tersebut sehingga kamu bisa mengembangkan diri dengan baik.
3. Manfaatkan Relasi
Untuk mulai bekerja di profesi yang baru, tak ada salahnya kamu memanfaatkan relasi. Kamu bisa mendapatkan info tentang pekerjaan baru dari jaringanmu yang luas. Kamu bisa memanfaatkan sosial media untuk mendapatkan informasi mengenai profesi kamu yang baru. Tentunya, informasi tersebut adalah tentang karier.
Kumpulkanlah informasi sebanyak mungkin tentang karier baru kamu. Jangan lupa untuk meningkatkan hubungan relasi kamu dengan teman lainnya untuk membangun relasi yang lebih kuat. Terlebih, bila alih profesi yang kamu lakukan adalah basis pengusaha.
Advertisement
4. Bersiap Mengambil Risiko
Ketika kamu memutuskan untuk alih profesi, itu artinya kamu harus bersiap untuk mengambil risiko. Risiko paling besar yang bisa kamu hadapi dari alih profesi di usia yang tak lagi muda ini adalah kesulitan mendapatkan pekerjaan baru karena bersaing dengan orang lain yang lebih segar dan mungkin lebih berpengalaman di bidang tersebut.
Selain itu, kamu juga kemungkinan akan mendapatkan standar gaji yang tak setinggi profesi kamu sebelumnya. Kamu harus siap menghadapi semua ini. Namun, bukan berarti risiko itu harus kamu terima semua. Kamu bisa coba menghindarinya dengan terus mengasah keahlian baru yang kamu miliki selama bekerja di perusahaan sebelumnya.
Dengan begitu, bila ada kesempatan datang untuk alih profesi, kamu bisa menekuni profesi baru tersebut sesuai dengan persiapan yang sudah kamu lakukan. Bila gaji yang akan kamu terima lebih rendah dibandingkan profesi yang lama, pastikan dulu kondisi keuangan kamu tak akan terganggu dengan hal ini. Kamu bisa bantu dengan cari kerja sampingan.
Nah, itulah beberapa tips yang bisa kamu terapkan bila mau alih profesi di usia yang tak lagi muda. Alih profesi ini berarti kamu siap untuk memulai semua dari bawah lagi. Jadi, jangan berkecil hati bila apa yang kamu dapat tak sesuai dengan ekspekstasi yang dimiliki. Terlebih, bila kamu memang tergolong baru di dunia ini. Semua pasti akan berlalu, kok!