Liputan6.com, Jakarta - Industri kreatif di Indonesia memiliki peluang besar untuk terus dikembangkan. Industri ini diyakini akan mampu menjadi motor penggerak baru bagi kegiatan ekonomi di dalam negeri.
Managing Director SAM Creative Group Indonesia (SAM CGI) Giant Hermanto, sebagai salah satu pelaku industri kreatif di dalam negeri, pihaknya optimis industri kreatif Indonesia akan berkembang pesat.Â
"Dunia komunikasi merupakan dunia yang serba dinamis, setiap tahun, bahkan setiap bulan menciptakan hal yang baru. SAM CGI menjadikan hal tersebut sebagai suatu kesempatan untuk terus berinovasi dalam memberikan ide segar dan mengemas kreativitas dengan gaya orisinil dan khas sesuai kebutuhan klien," ujar dia di Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Terlebih, lanjut dia, saat ini industri kreatif telah mendapatkan perhatian dan dukungan yang besar dari pemerintah. Ini akan membuka peluang pasar yang lebih luas bukan hanya di dalam negeri tetapi juga pasar di negara lain.
“Dalam membuat suatu karya industri kreatif juga butuh banyak menggali kebutuhan klien dan juga tren konsumen atau target marketnya, kita sebagai agency kreatif harus menyusun strategi yang tepat untuk membungkusnya dengan pesan menarik dan target sasaran yang sesuai, jadi kreativitas juga perlu ada fondasi pesan yang kuat terlebih dulu," kata dia.
Di dunia internasional, SAM CGI telah mendapatkan berbagai penghargaan kelas Internasional seperti Silver A’Design Award and Competition melalui karya dari project corporate film berjudul We Are Ecosystem garapan untuk PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk.
"Sebagai bagian dari sebuah ekosistem, memiliki objektif pesan yang ingin diangkat, yakni meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya berinvestasi sejak dini, memberikan solusi dan menetapkan langkah yang tepat untuk tercapainya target investasi," ungkap Director PT Minna Padi Investama Sekuritas Triny Talesu.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Industri Kreatif Bisa Ciptakan 18 Juta Lapangan Kerja
Industri kreatif kini semakin berkembang. Berdasarkan laporan OPUS Outlook 2019, tahun 2016 saja kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional tercatat sebesar 7,44 persen. Hal tersebut tentu searah dengan terciptanya lapangan kerja.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyatakan industri kreatif diproyeksikan akan mencetak 18 juta lapangan kerja yang berasal dari beragam industri, mulai dari kuliner, fesyen hingga hiburan.
"Diproyeksikan industri kreatif akan cetak 18 juta lapangan kerja. Pertumbuhan industri kreatif ini sangat pesat, diatas 5 persen, dan berkontribusi besar untuk ekonomi nasional," ujarnya di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Industri kreatif yang tumbuh paling pesat diantaranya industri fesyen, hiburan (film dan games) serta kuliner. Sementara faktor pendorong berkembang pesatnya industri kreatif adalah hadirnya digitalisasi, akses permodalan dan akses pasar serta infrastruktur yang memadai.
Untuk akses permodalan, industri kreatif masih mengandalkan kucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun, adanya beberapa hasil filantropi seperti donasi, bantuan dan lainnya serta Corporate Social Resposibility (CSR) juga turut digunakan sebagai modal usaha.
"CSR ini dimanfaatkan sebisa mungkin untuk dukung operasional industri kreatif, supaya tidak mengandalkan KUR saja," dia menandaskan.
Advertisement
9 Kota Ini Jadi Pusat Pengembangan Industri Kreatif RI
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ikut mendukung pengembangan industri kreatif di dalam negeri. Saat ini tercatat ada sembilan kota yang akan menjadi pusat industri kreatif unggulan Indonesia.
Sekretaris Ditjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Eddy Siswanto mengatakan, ‎sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2015 tentang ekonomi kreatif, pemerintah berkomitmen untuk membangun ekonomi kreatif yang bertumpu pada tumbuhnya industri-industri kreatif.
Hal ini salah satunya dalam rangka meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. "Salah satu strategi pembangunan ekonomi dan industri di Indonesia, yaitu melalui industri kreatif," ujar dia di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Dia mengungkapkan, Indonesia telah memiliki beberapa kota yang industri kreatif terus berkembang, seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Jember, Bali, Makassar dan Mataram. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan kota lain juga muncul menjadi pusat pengembangan industri kreatif.
‎"Masa depan industri kreatif cukup menjanjikan dan dapat menjadi sumber ekonomi dengan nilai yang tinggi, karena dalam industri ini terdapat konten gagasan, seni, inovasi, teknologi, serta kekayaan intelektual. Dalam hal ini di Indonesia cukup besar potensinya sehingga kekuatan ini dapat menjadi unsur penentu daya saing produk," jelas dia.
Untuk dapat bersinergi dengan program ekonomi kreatif, lanjut Eddy, Kemenperin melaui Ditjen IKMA telah memiliki program penumbuhan wirausaha baru, termasuk program pengembangan start-up.