Liputan6.com, Jakarta Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dinilai memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia. Bahkan dilansir berbagai sumber, sampai saat ini, UMKM menyumbang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 60,34 persen.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) 2018 menunjukkan bahwa total pelaku UMKM di Indonesia mencapai 59,2 juta orang. Namun hanya 3,79 juta UMKM yang sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Maka dari itu, untuk mengembangkan UMKM  tersebut diperlukan wadah sebagai penyalur dan pelatihan agar mereka itu naik kelas.
Merujuk hal data Kementerian tersebut, Â Â Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginisiasi pendirian Rumah Kreatif BUMN (RKB). Hal itu bertujuan agar memperdayakan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian Indonesia.
Advertisement
Salah satu BUMN yang memiliki RKB adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). Hingga akhir April 2019, Bank BRI telah memiliki 54 RKB yang tersebar di seluruh Indonesia dengan anggota lebih dari 306 ribu UMKM. UMKM tersebut terdiri dari berbagai latar belakang bidang usaha. Mulai dari kuliner, kriya, hingga craft.
Dalam membantu para pelaku UMKM 'naik kelas', BRI memberikan bantuan kepada para nasabahnya lebih dari sekadar permodalan. BRI juga kerap mengadakan pelatihan, pameran, dan workshop, yang mampu menambah pengetahuan para pelaku UMKM sekaligus meningkatkan penjualan mereka.
Sebagai contoh, pelaku UMKM asal Bandung, Wyda Sadrahwaty, mengakui bahwa program-program yang diselenggarakan RKB BRI mampu mendukung kemajuan bisnisnya.
"Pelatihan dan workshop dari RKB BRI sangat membantu kemajuan Tulatali ,mulai dari workshop macrame, ecoprint, hingga suminagasi, yang kemudian saya aplikasikan ke produk tulatali. RKB BRI juga pernah memfasilitasi Tulatali di beberapa pameran dengan market pasar berbeda," ujarnya.
Wyda melanjutkan, dirinya juga pernah ikut incubator yg diselenggaran oleh RKB dan BRI. Menurutnya, di sana ia mendapat banyak sekali ilmu, terutama untuk keuangan, logistik, pemasaran, dan pelatihan tentang marketplace. Secara perlahan-lahan, imbuh Wyda, ilmu itu sudah mulai ia terapkan dalam bisnisnya.
Wyda dan para pelaku UMKM asal Bandung lainnya pun mampu meraup omzet yang cukup besar setiap bulannya. Rata-rata, enam nasabah RKB BRI ini memperoleh omzet Rp 235 juta per bulan.
Pelaku UMKM dari kota lain juga meraih omzet yang tak kalah besar. Para pengusaha perak dari Denpasar, misalnya, memperoleh omzet sekitar Rp 1 milyar 50 juta setiap bulan. Sementara itu, nasabah yang berada di Padang dan Jayapura meraih lebih kurang Rp 110 juta per bulan.
Apabila Anda ingin membuat UMKM milikmu 'naik kelas', Anda bisa mengikuti jejak para pelaku UMKM di atas dengan bergabung bersama RKB BRI. Anda bisa menghubungi Kantor Cabang RKB BRI yang ada di kota Anda masing-masing.
(*)