Sukses

Serikat Karyawan Minta Manajemen Garuda Fokus Perbaiki Kinerja

Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia Tomy Tampatty mengatakan saat ini seluruh karyawan harus fokus memperbaiki kinerja.

Liputan6.com, Jakarta - Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta manajemen untuk fokus memperbaiki kinerja maskapai plat merah tersebut. Hal ini pasca Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengeluarkan hasil pemeriksaan terhadap laporan keuangan Garuda Indonesia tahun buku 2018.

Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia, Tomy Tampatty mengatakan, saat ini seluruh karyawan harus fokus memperbaiki kinerja Garuda Indonesia bersama manajemen. Dengan demikian, kinerja maspakai BUMN tersebut tidak terkena dampak dari masalah yang terjadi saat ini.

"Seluruh karyawan solid dan fokus dukung kinerja Garuda yang terus membaik. Figur Pak Ari Askhara membawa perubahan gaya bisnis dan semuanya makin terbuka,"ujar dia di Jakarta, Rabu (19/7/2019).

Selain itu, lanjut Tomy, selama ini di bawah kepemimpinan Ari Askhara berhasil menjaga kekompakan pegawai dan manajemen Garuda Indonesia untuk bersama-sama melakukan perbaikan. Selain komunikasi yang terjalin baik, Ari juga berhasil memberi contoh dalam peningkatan layanan dengan turun langsung melayani penumpang Garuda Indonesia.

"Sekarang ini komunikasi antara serikat dengan manajemen itu tidak ada batas, membuat hubungan menjadi sangat harmonis dan hal-hal berkaitan langkah perusahaan, direksi selalu sosialisasi kepada karyawan dan organisasi membantu penuh," tandas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

BPK Minta Garuda Indonesia Restatement Laporan Keuangan 2018

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merekomendasikan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali menyajikan laporan keuangan 2018.

Hal itu diputuskan BPK setelah melakukan pemeriksaaan terhadap laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk.

"BPK sudah memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk. BPK meminta untuk membatalkan kerja sama PT Citilink dengan PT Mahata Aero Technology,” ujar Anggota BPK, Achsanul Qosasi saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat, Jumat (5/7/2019).

Ia menuturkan, BPK pun merekomendasikan agar PT Garuda Indonesia Tbk melakukan restatemen atau menyajikan kembali laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk.

"BPK juga meminta agar Kementerian BUMN mengevaluasi penunjukan KAP BDO," kata dia.

Ia mengharapkan agar manajemen PT Garuda Indonesia Tbk dapat secepatnya menyajikan kembali laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk.  

3 dari 3 halaman

Hasil Pemeriksaan BPK soal Laporan Keuangan Garuda Indonesia

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah menyelesaikan hasil pemeriksaan terhadap laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk untuk tahun buku 2018. BPK akan merilis laporan hasil pemeriksaan (LHP) pada Senin pekan depan.

"Hasil BPK sudah selesai. Dan sudah disampaikan ke Garuda Indonesia. Kami tunggu dulu respons mereka. Hari ini respons dari Garuda Indonesia akan dikirim ke BPK, dan Senin kami keluarkan LHP," ujar Anggota BPK Achsanul Qosasi, saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Jumat, 28 Juni 2019.

Achsanul menuturkan, BPK akan detil menyampaikan LHP karena merupakan hasil pemeriksaan dari semua pihak yang terlibat. BPK akan menyampaikan hal tersebut kepada Menteri BUMN, Komisaris, Direksi Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia yang turut serta dalam transaksi ini.

Ia menegaskan, rekomendasi dan saran BPK akan tersaji jelas dalam LHP tersebut. Selain itu, BPK menilai kalau LHP juga penting untuk perbaikan Garuda Indonesia ke depan dan kepercayaan masyarakat kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terutama yang sudah jadi perusahaan terbuka atau tercatat di pasar modal.

Sebelumnya laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk pada 2018 menjadi sorotan usai dua komisaris PT Garuda Indonesia Tbk tidak setuju dengan pencatatan laporan keuangan pada 2018. Dua komisaris tersebut Chairul Tanjung dan Dony Oskaria. Mereka sampaikan keberatan dalam laporan di dokumen soal pencatatan laporan keuangan Garuda Indonesia 2018.

Hal itu terutama terkait perjanjian kerja sama penyediaan layanan konektivitas dalam penerbangan antara PT Mahata Aero Teknologi dan PT Citilink Indonesia pada 31 Oktober 2018.