Sukses

Tekan Polusi Udara, Pemerintah Dorong Angkutan Umum Gunakan Mobil Listrik

Pemerintah terus membahas skema atau bentuk-bentuk dukungan bagi pengunaan mobil listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah bakal mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai angkutan umum. Hal ini sebagai upaya menekan polusi udara.

"Sekarang kita ini kan cuaca di Jakarta ini kan jelek ya. Polusi. Jadi pemerintah ingin segera mendorong supaya mobil angkutan umum seperti bus, taksi, sepeda motor pakai listrik," kata dia, saat ditemui, di Kantornya, Jakarta, Rabu (10/7).

Polusi udara, kata dia, sungguh mendapatkan perhatian pemerintah. Sebab dampak yang ditimbulkannya tidak hanya saat ini, melainkan juga jangka panjang.

"Ya segera itu. Karena kita mati semua nanti. Karena polusi," ungkapnya.

Saat ini, pemerintah masih terus membahas skema atau bentuk-bentuk dukungan bagi pengunaan kendaraan listrik sebagai angkutan umum. Salah satu opsi yang dipikirkan adalah insentif. Namun, demikian, dia tidak menjelaskan secara rinci terkait insentif yang bakal diberikan.

"Ya mungkin akan memberikan mungkin insentif kepada kendaraan listrik. Tentu kendaraan nonlistrik akan menjadi kalah bersaing. Kita berharap segera," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Respons Keras Gaikindo Soal Tudingan Mobil Penyebab Polusi Udara

Beberapa hari terakhir, polusi udara di Jakarta berada dalam angka terburuk berdasarkan laman pemantau kualitas udara, AirVisual. Kondisi tersebut, tentu saja menimbulkan beragam reaksi, seperti menyalahkan populasi kendaraan bermotor yang pastinya menyumbang polusi yang tidak sedikit.

Namun, hal tersebut ditanggapi cukup keras oleh Gabungan Industri Kendaraan bermotor (Gaikindo), melalui Ketua Umum-nya, Yohannes Nangoi. 

"Kalau bicara soal polusi udara, seolah-olah dilempar semua ke otomotif. Seakan, naik mobil paling berdosa. Namuanya polusi itu penyebabnya macam-macam, pembangkit tenaga listrik juga polusinya gila-gilaan, kemudian sepeda motor ada polusi, mobil ada polusi, pabrik juga ada polusi," jelas Nangoi, saat ditemui di bilangan SCBD, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Lanjut Nangoi, namun pihaknya tidak ingin membandingkan dengan teman-teman lainnya yang juga menyumbang polusi udara. Pihak Gaikindo sendiri, akan berkonsentrasi dengan keberadaan mobil yang memang menjadi salah satu penyumbang polusi udara.

"Betul mobil menghasilkan polusi udara, tapi sejak tahun lalu di mana kita sudah menjalankan standar Euro4, polusi bisa kita tekan. Tapi kembali, polusi dihasilkan oleh mobil juga dikarenakan bahan bakar yang bermasalah," tegasnya.