Liputan6.com, Washington D.C. - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendadak melancarkan serangan kepada Bitcoin dan uang kripto lain. Trump menyebut mata uang digital itu bukanlah uang dan berpotensi melanggar hukum.
"Saya tidak menggemari Bitcoin dan Mata Uang Kripto lainnya, yang bukan merupakan uang, dan nilainya sangat volatile dan berdasarkan udara kosong. Aset Kripto yang tak diregulasi bisa memfasilitasi tindakan melanggar hukum, seperti perdagangan narkoba dan aktivitas ilegal lain," ujar Trump via akun Twitternya.
Advertisement
Baca Juga
Presiden Trump juga menyerang Libra yang merupakan uang kripto versi Facebook. Menurutnya, mata uang seperti Bitcoin dan Libra digital tidak bisa diandalkan.
Sang presiden juga mengingatkan, bila ada perusahaan ingin bertingkah seperti bank, maka mereka harus mengikuti aturan dan tunduk pada aturan-aturan yang berlaku.
"Jika Facebook dan perusahaan lain ingin menjadi bank, mereka harus mendapat Banking Charter baru dan tunduk kepada seluruh Regulasi Perbankan seperti bank-bank lain, baik Nasional dan Internasional," jelas Trump.
Solusi lain yang ditawarkan Donald Trump adalah agar memakai dolar saja. Trump menyebut dolar merupakan mata uang yang paling dominan di dunia dan memiliki nilai yang kuat.
Pendapat Trump mengenai Bitcoin mirip dengan pendapat Warren Buffett dan Bill Gates. Warren Buffett dikenal sangat anti Bitcoin dan kerap meledek pemilik uang digital tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Penipu Bitcoin Jebak Klien dengan Mencatut Nama Bill Gates
Komplotan penipu di India berhasil melaksanakan penipuan massal dengan cara mencatut nama-nama miliarder, salah satunya Bill Gates. Total uang yang mereka curi mencapai 150 juta rupee atau Rp 30,7 miliar (1 rupee = Rp 204).
Dilansir dari The Next Web, penipuan ini terjadi di dunia maya, yakni berupa penipuan uang kripto. Korban terbuai untuk berinvestasi di situs tipu-tipu seperti bet2bet dan Monivo.
Pihak kepolisian menyebut para investor dijanjikan bisa meraup keuntungan besar tetapi tidak mendapat apa-apa. Situs Monivo juga diketahui menampilkan kutipan dari milairder Bill Gates, Richard, Branson, dan Eric Schmidt.
Kutipan itu sebenarnya asli, tetapi tampilannya membuat seakan para miliarder member endorsement ke perusahaan pelaku penipuan. Tindakan itu diyakini untuk memengaruhi persepsi para korban agar mau berinvestasi.
Dalam kasus ini, pasukan anti-teroris India sampai turun tantang. Lantaran, masih ada kemungkinan aktivitas terorisme dalam kasus ini.
Sejauh ini, pasukan anti-teroris India sudah menahan empat tersangka. Satu orang diciduk di Jaipur, dua orang dijebak di New Delhi, dan satu lagi d Dehradun.
Bill Gates sebetulnya anti terhadap uang kripto seperti bitcoin. Sama seperti Warren Buffett, Bill Gates memandang bitcoin sebagai tindakan spekulatif.
Advertisement
Libra, Mata Uang Kripto Besutan Facebook
Facebook akhirnya resmi memperkenalkan mata uang kripto (cryptocurrency) besutannya yang diberi nama Libra. Melalui mata uang digital ini, Facebook memungkinkan pengguna untuk bertransaksi di seluruh dunia.
Dikutip dari The Guardian, kehadiran Libra menjadi upaya Facebook untuk menjangkau pengguna yang belum memiliki akun perbankan tradisional.
Teknologi ini akan hadir sebagai aplikasi mandiri tersedia di platform lain milik Facebook, seperti WhatsApp dan Messenger. Rencananya, Libra akan tersedia di dua platform tersebut pada 2020.
Menurut Facebook, Libra dapat dipakai pengguna untuk berkirim uang maupun membayar jasa dan barang. Layanan ini akan memiliki dengan mata uang tersendiri dan tidak menggunakan mata uang lokal.
Adapun mata uang yang ditetapkan di Libra didasarkan pada Libra Association, sebuah asosiasi bentukan Facebook yang terdiri dari perusahaan keuangan, lembaga nirlaba, termasuk perusahaan dagang.
Setiap perusahaan yang ingin bergabung asosiasi ini masing-masing berkontribusi USD 10 juta sebagai modal. Beberapa perusahaan yang terlibat adalah Mastercard, PayPal, Coinbase, dan eBay.
Meski dibentuk Facebook, raksasa media sosial itu menyebut bahwa Libra akan berdiri sebagai perusahaan mandiri dan tidak terikat dengan pemerintah. Yayasan ini memiliki kantor pusat di Jenewa, Swiss.