Sukses

Orang RI Buta Soal Keuangan Negara, Menkeu Minta Siswa STAN Sosialisasi di Medsos

Menurut Sri Mulyani, anak muda jaman sekarang dalam kesehariannya tak luput dari kehidupan bersosial media.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati di hadapan mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) meminta agar mereka dapat menggunakan sosial media (sosmed) dengan bijak. Bahkan kalau bisa dia ingin mahasiswa mengunggah hal-hal berbau literasi keuangan khususnya pengelolaan uang negara agar dapat diketahui oleh masyarakat luas.

"Jadi gunakanlah medsos bukan hanya promosi diri sendiri, tapi juga duta besar keuangan negara. Memberikan literasi soal keuangan negara," kata dia dalam acara Dies Natalis PKN STAN, Jakarta, Minggu (14/7/2019).

Sri Mulyani menyebutkan, melalui sosial media, mahasiswa selaku generasi muda dapat menyebarluaskan soal pengelolaan keuangan negara yang mereka pelajari di bangku kuliah.

Dia menilai, anak muda jaman sekarang dalam kesehariannya tak luput dari kehidupan bersosial media. Hal tersebut dapat menjadi peluang untuk mengamalan ilmu yang mereka pelajari sebelum nantinya menjadi abdi negara yang bakal berkutat dengan pengelolaan keuangan negara.

Menurutnya, literasi keuangan yang dilakukan oleh anak muda menjadi penting mengingat masih banyak masyarakat Indonesia yang belum akrab dengan persoalan tentang pengelolaan keuangan negara. Padahal, keuangan negara itu mencakup banyak hal bukan hanya soal pengelolaan utang, tapi juga investasi, penerimaan negara dari pajak hingga bea cukai, investasi, hingga penggunaan penerimaan dalam belanja negara.

"Banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu tentang pengelolaan keuangan negara," keluh Sri Mulyani.

Sebagai institusi pendidikan yang berada di bawah Kementerian Keuangan, dia menegaskan PKN STAN pelu memberi peran yang baik bagi negara.

"Mulai dari anda masuk PKN STAN, artinya sudah resmi jadi bagian dari negara Indonesia. Jangan khianati itu," tutupnya.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Tengok Aksi Memanah Sri Mulyani saat Buka Dies Natalis PKN STAN

Sebelumnya, Sri Mulyani Indrawati mengikuti rangkaian acara Dies Natalies ke-4 Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) pada Minggu (14/7/2019) pagi. Adapun acara tersebut mengusung tema "Maknai Perbedaan Jalin Persatuan".

Dalam acara yang digelar di Kampus STAN, Tangerang Selatan ini, Sri Mulyani didampingi oleh sang suami, Tonny Sumartono. 

Rangkaian acara dibuka dengan pelepasan ikan ke kolam depan kampus. Disusul aksi memanah yang dilakukan Sri Mulyani sebagai tanda dibukanya acara tersebut. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini butuh 3 kali proses memanah hingga akhirnya bidikannya menancap pada sasaran.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga berbincang-bincang dengan seluruh mahasiswa PKN STAN yang hadir. Dia berpesan kepada mereka selaku generasi muda untuk dapat benar-benar memaknai perannya sebagai penerus bangsa Indonesia.

Selain membawa nama baik negara di kancah internasional, juga harus menjaga persatuan di Indonesia di tengah keberagaman.

"Kamu harus meresapi hidup di Indonesia, harus memaknai perbedaan dan menjaga persatuan. Kita semua diciptakan oleh satu pencipta, meski kita diciptakan berbeda-beda, tapi kita satu manusia yang sama, yang berperikemanusian," kata Sri Mulyani.

3 dari 3 halaman

Implementasi Pancasila

Dia melanjutkan, mahasiswa juga harus dapat mengimplementasikan pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.

"Pancasila dibuat bukan hanya sekedar untuk dihapalkan, tapi itu pondasi negara kita. Tujuannya untuk keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Selain itu hadir juga pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lainnya seperti Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata. Mereka semua menyempatkan diri berfhoto bersama di depan kolam ikan.

Usai berfhoto, Menkeu Sri Mulyani menyempatkan diri menari daerah bersama mahasiswa. Dilanjutkan dengan menikmati penampilan drama kolosal kabaret dari kisah Rama dan Shinta yang disuguhkan oleh para mahasiswa berbakat.