Sukses

Jokowi Siap Hajar Pelaku Pungli

Jokowi menegaskan akan mengejar, bahkan menghajar, para pelaku pungli yang menyulitkan bisnis.

Liputan6.com, Sentul - Presiden terpilih Joko Widodo melancarkan peringatan kepada para pejabat yang mencari uang haram lewat pungli. Jokowi memandang hal tersebut bertentangan dengan semangatnya membangun negara.

"Oleh sebab itu yang menghambat investasi semuanya harus dipangkas. Baik itu perijinan yang lambat, yang berbelit-belit, apalagi yang ada punglinya. Hati-hati ke depan saya pastikan akan saya kejar," tegas Jokowi disambut sorakan audiens di Sentul pada Minggu (14/7/2019).

Dalam hal investasi, Jokowi meminta agar tidak ada yang alergi terhadap hal tersebut. Pasalnya, investasi bisa membawa dampak positif seperti membuka lapangan pekerjaan.

Jokowi memastikan akan menindak oknum-oknum yang membuat perizinan berbelit-belit. Ia pun akan mengecek sendiri prosesnya. Bila ditemukan penyelewengan, Jokowi siap "menghajar" pelaku.

"Akan saya kejar, akan saya kontrol, akan saya cek, dan akan saya hajar kalau diperlukan," ujarnya.

Tak lupa, presiden mengajak para pegawai pemerintah dapat meninggalkan pola pikir lama. Jokowi meyakini bahwa pola pikir yang adaptif dan inovatif merupakan hal yang diperlukan dalam menghadapi perubahan zaman. 

Ia pun berminat untuk menyiapkan sebuah lembaga manajemen talenta. Lembaga itu nantinya membantu pelatihan anak-anak bangsa agar menunjang pertumbuhan Indonesia secara global.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Prioritas Pembangunan SDM, Jokowi Akan Bangun Manajemen Talenta Indonesia

Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi memberikan pidato visi Indonesia. Dia pun mengatakan pentingnya pembangunan sumber daya manusia.

"Kita ingin memberi prioritas kepada pembangunan SDM kita. Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan dan titik dimulainya SDM dengan menjamin kesehatan ibu hamil, sejak hamil, kesehatan bayi, balita, anak sekolah kita. Ini umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan, itu yang harus dijaga betul," kata Jokowi dalam pidatonya. 

Jokowi mengatakan, jangan sampai ada stunting, dan jangan sampai ada kematian ibu dan bayi meningkat.

"Tugas besar kita ada di situ," kata dia. Jokowi juga mengatakan, kualitas pendidikan akan ditingkatkan. Dia juga mengatakan pentingnya vokasional training dan vokasional school.

"Kita akan bangun lembaga manajemen talenta Indonesia. Pemerintah akan identifikasi dukungan pendidikan bagi talenta talenta Indonesia. Diaspora yang memiliki talenta tinggi kita dukung untuk kontribusi percepatan Indonesia," kata dia.

"Kita siapakan lembaga khusus lembaga talenta ini, kita kelola talenta ini agar bisa bersaing secara global," kata Jokowi.  

3 dari 3 halaman

Pertemuan Jokowi-Pabowo Tingkatkan Kepercayaan Investor

Pertemuan yang terjadi antara Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun MRT Lebak Bulus dan dilanjutkan dengan makan si FX Senayan Sabtu kemarin dinilai membawa angin segar bagi makro ekonomi. Hal itu dikatakan akan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap kondisi stabilitas ekonomi dan politik Indonesia.

Peneliti Insitute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menyebutkan, setelah pertemuan tersebut diharapkan akan terjadi rekonsiliasi yang menguntungkan. Terutama setelah pihak oposisi dipastikan akan berkurang dan merapat pada kubu pemerintah. 

"Memang harapannya terjadi rekonsiliasi dan rekonsiliasi ini bisa mendorong stabilitas politik dan kita melihat dari sisi parlemen misalnya sekarang yang menyatakan oposisi hanya PKS dan Gerindra kemarin sudah semacam rekonsiliasi, artinya untuk komposisi dia menjadi berkurang kemudian dari sisi PAN dan Demokrat kemungkinan akan bergabung pada kabinet Jokowi yang periode kedua," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (14/7/2019).

Dengan demikian, menurutnya pemerintah dapat menjadi lebih fokus untuk menjalankan tugas-tugasnya. Terutama meningkatkan kinerja di beberapa sektor yang masih perlu penguatan seperti ekspor dan investasi.

"Ini menjadi sentimen yang positif sebenarnya bagi stabilitas makroekonomi jadi pemerintah bisa lebih fokus untuk mendorong kinerja - kinerja yang jangka menengah seperti menggenjot ekspor, menarik lebih banyak invetasi dan menurunkan defisit transaksi berjalan dan stabilitas Rupiah, pasar juga," tutupnya.